Penyakit anemia pada ibu hamil (bumil) atau kekurangan sel darah merah akan memberi dampak langsung pada perkembangan janin.
Kondisi ini sangat mengkhawatirkan karena darah menjadi transportasi untuk membawa oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan janin.
Andaikata ibu hamil bertahan sampai melahirkan pun, masih ada risiko lainnya seperti persalinan prematur, berat badan bayi berkurang, hingga risiko depresi atau kematian ibu pasca persalinan.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab dan dampak anemia pada ibu hamil, gejala hingga cara mengatasinya.
Kadar Hemoglobin Normal Pada Ibu Hamil
Volume darah di dalam tubuh ibu hamil akan bertambah sekitar 20 sampai 30 persen dari jumlah normalnya. Hal tersebut karena jumlah sel darah merah dan hemoglobin yang dibutuhkan lebih besar.
Melansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, terdapat batas kadar hemoglobin yang direkomendasikan WHO untuk kasus anemia pada ibu hamil, antara lain:
- Hemoglobin 10 g/dl = Batas normal dengan status ringan sekali.
- Hemoglobin 8 - 9,9 g/dl = Status tingkat ringan.
- Hemoglobin 6 - 7,9 g/dl = Status tingkat sedang.
- Hemoglobin 6 g/dl = Status tingkat berat.
Penyebab Anemia Pada Ibu Hamil
Faktor utama penyebab anemia pada ibu hamil karena kurangnya zat besi di dalam tubuh yang dapat mendukung pembentukan sel darah merah. Umumnya, terdapat 3 penyebab anemia pada ibu hamil yang paling sering terjadi, diantaranya:
- Defisiensi zat besi karena tubuh ibu hamil kekurangan zat besi yang membantu proses produksi sel darah merah.
- Anemia karena defisiensi vitamin B12.
- Anemia karena defisiensi asam folat yang berperan penting untuk membentuk protein sebagai penghasil sel darah merah.
Sementara itu, risiko anemia akan meningkat dua kali lipat pada ibu hamil yang mengalami kondisi berikut ini:
- Bumil memiliki riwayat anemia sebelum hamil.
- Jarak hamil berdekatan.
- Hamil anak kembar.
- Bumil vegetarian.
- Bumil memiliki riwayat menstruasi berat sebelum hamil.
- Bumil sering muntah karena morning sickness.
- Bumil memiliki riwayat penyakit khusus seperti penyakit celiac, penyakit crohn atau talasemia.
Baca juga: 3 Penyebab Preeklamsia Pada Ibu Hamil dan Gejalanya!
Gejala Anemia Pada Ibu Hamil
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa sel darah merah berfungsi sebagai transportasi untuk mengirimkan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan janin. Ketika jumlah sel darah merah berkurang akan sangat berisiko untuk ibu hamil dan janinnya.
Beberapa dampak anemia pada ibu hamil antara lain peluang bayi lahir prematur semakin tinggi, berat badan bayi lebih rendah, nilai APGAR score rendah, ibu mengalami depresi, hingga kondisi perdarahan dan kematian pasca persalinan.
Masalahnya, gejala anemia yang dirasakan ibu hamil menyerupai gejala penyakit kehamilan pada umumnya. Anda harus lebih cermat dan teliti dalam melihat gejala anemia yang dirasakan ibu hamil.
Beberapa gejala anemia yang paling umum yang dirasakan ibu hamil, antara lain:
- Bumil lebih cepat merasa lelah dan lemah.
- Warna kulit bumil lebih pucat dari biasanya.
- Denyut jantung menjadi tidak teratur.
- Sering mengalami sesak napas.
- Bumil mengalami nyeri dada dan sakit kepala.
- Rambut lebih mudah rontok.
Cara Mengatasi Anemia Pada Ibu Hamil
Upaya preventif untuk mengatasi atau mencegah terjadinya penyakit anemia pada ibu hamil adalah memastikan proses produksi sel darah merah di dalam tubuh tercukupi. Berikut ini upaya yang bisa Anda lakukan, di antaranya sebagai berikut.
1. Konsumsi Makanan yang Mengandung Zat Besi dan Asam Folat
Mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi dan asam folat dapat membantu proses produksi sel darah merah. Jenis makanan yang mengandung zat besi dan asam folat berkadar tinggi antara lain:
- Daging merah.
- Daging ayam.
- Seafood
- Telur.
- Kacang-kacangan.
- Sayuran hijau.
- Makanan berbahan dasar kacang kedelai seperti tempe dan tahun.
2. Pastikan Kebutuhan Vitamin C dan B12 Terpenuhi
Vitamin B12 dan vitamin C membantu proses penyerapan zat besi lebih optimal lagi di dalam tubuh. Karenanya, selain mengonsumsi zat besi dan asam folat ibu hamil juga perlu mencukupi kebutuhan vitamin B12 serta vitamin C harian untuk memenuhi meningkatkan imunitas tubuh agar tidak mudah sakit.
3. Transfusi Darah
Ibu hamil yang terdeteksi memiliki kadar hemoglobin di bawah 7 g/dl yang disertai dengan gejala anemia berat, maka akan disarankan dokter untuk melakukan transfusi darah.
Penanganan transfusi ini memungkinkan Ibu hamil tidak kekurangan darah maupun zat besi sehingga tetap sehat serta kuat selama masa kehamilan hingga persalinan tiba.
4. Konsumsi Suplemen dan Multivitamin Prenatal
Sering kali pemenuhan zat besi, asam folat dan vitamin untuk ibu hamil masih kurang tercukupi hanya melalui makanan saja.
Solusi terbaik supaya kebutuhan nutrisi harian tercukupi disarankan untuk mengonsumsi suplemen dan multivitamin khusus prenatal.
Suplemen dan multivitamin khusus prenatal adalah suplemen yang mengandung nutrisi dan vitamin yang dibutuhkan ibu hamil. Misalnya saja suplemen zat besi, asam folat, vitamin B12 dan vitamin C.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Vitamin Kalsium untuk Ibu Hamil Terbaik!
Rekomendasi Suplemen Vitamin Penambah Darah untuk Ibu Hamil
Berikut ini rekomendasi suplemen multivitamin yang aman untuk menambah sel darah merah ibu hamil.
1. Natures Plus Iron
Natures Plus Iron mengandung 20 miligram iron (zat besi) di setiap tabletnya. Proses produksinya menggunakan metode Biotron Process yang mengombinasikan iron dichelate dan asam amino agar suplemen ini tidak dirusak asam lambung dan terserap sempurna oleh usus.
Kandungan zat besi di dalamnya berkhasiat untuk membentuk hemoglobin, mencegah serta mengatasi anemia, dan berperan aktif pada transmisi impuls saraf yang memberikan sinyal koordinasi tubuh.
2. Nutriwell Folic Acid
Sedangkan untuk mencukupi kebutuhan asam folat, ibu hamil bisa mengonsumsi Nutriwell Folic Acid. Kandungan asam folat di dalamnya sebesar 800 mcg per tablet. Bentuk tablet suplemennya kecil jadi lebih mudah ditelan.
Selain membantu proses pembentukan sel darah merah, mengonsumsi suplemen asam folat juga membantu menjaga kesehatan janin selama kehamilan agar terhindar dari risiko keguguran ataupun kelahiran cacat pada bayi.
3. Nordic Prenatal Fish Oil
Suplemen multivitamin prenatal lainnya yang dikonsumsi yaitu Nordic Prenatal Fish Oil. Suplemen ini dapat diandalkan sebagai sumber omega 3 (EPA dan DHA) murni yang dibutuhkan janin untuk menstimulus perkembangan otak dan sistem sarafnya.
4. Natures Plus Folic Acid
Suplemen Natures Plus Folic Acid memiliki kandungan lengkap nutrisi lengkap yang dibutuhkan ibu selama masa kehamilan.
Mulai dari asam folat sebanyak 400 mcg, vitamin B6 5 miligram dan vitamin B12 15 mcg. Seluruh nutrisi tersebut terkandung dalam satu tablet multivitamin Natures Plus Folic Acid.
Manfaatnya bukan saja mencegah terjadinya anemia, melainkan juga menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, sistem pencernaan hingga memperkuat tulang ibu hamil.
5. Natures Plus Vitamin B12
Vitamin B12 diperlukan tubuh untuk mengoptimalkan penyerapan zat besi yang dibutuhkan ibu hamil.
Sayangnya vitamin B12 tidak diproduksi secara alami di dalam tubuh. Solusi terbaik untuk mencukupi kadar vitamin B12 harian dengan mengonsumsi Natures Plus Vitamin B12.
Selain mendukung proses penyerapan zat besi, vitamin B12 bermanfaat untuk meningkatkan fungsi sel saraf, mencegah osteoporosis dan pembentukan sel darah merah serta sintesis DNA.
6. Natural Factors - Complete
Natural Factors - Complete mengandung vitamin b kompleks melalui formulasi khusus dengan teknologi time release. Teknologi ini bertujuan untuk melepas vitamin B agar terserap di dalam tubuh lebih stabil dan optimal lagi.
Sebab dengan pemenuhan vitamin B bagi ibu hamil, akan membantu proses pembentukan jaringan dan sel darah merah serta mengubah karbohidrat, lemak juga protein menjadi sumber energi untuk ibu hamil.
Itulah informasi penting mengenai penyakit anemia pada ibu hamil. Bisa disimpulkan bahwa pemenuhan nutrisi dan vitamin untuk ibu hamil sangat penting untuk memastikan ibu dan bayi selamat hingga proses persalinan berakhir.
Untuk itu, temukan suplemen multivitamin prenatal yang aman untuk ibu hamil di website Natural Farm.
Pertanyaan Tentang Anemia Pada Ibu Hamil
Anemia pada ibu hamil jika Hb berapa?
Menurut WHO, ibu hamil dengan kadar hemoglobin 10 g/dl sebenarnya masih terbilang ringan sekali karena itu batasan normalnya. Pada tingkat ringan kadar Hb 8-9,9 g/dl, kemudian tingkat sedang Hb 6-7,9 g/dl dan tingkat berat kadar Hb 6 g/dl.
Apa ciri-ciri anemia pada ibu hamil?
Gejala anemia pada ibu hamil yang umum di antaranya cepat merasa lelah dan lemah, warna kulit lebih pucat, denyut jantung tidak teratur, mengalami sesak napas dan nyeri dada serta sakit kepala.
Reference:
-
https://www.siloamhospitals.com/en/informasi-siloam/artikel/anemia-pada-ibu-hamil
-
https://www.alodokter.com/gejala-anemia-pada-ibu-hamil-dan-cara-mengatasinya
-
https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/masalah-kehamilan/anemia-pada-ibu-hamil/
-
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2918/anemia-pada-kehamilan