apa itu demensia? Demensia sendiri bukan merupakan penyebutan satu penyakit. Ada beberapa penyakit yang tergabung dalam satu payung bernama demensia yang salah satunya adalah penyakit Alzheimer. Penyakit-penyakit tersebut berhubungan dengan kehilangan ingatan atau kemampuan berpikir lain yang cukup parah sehingga bisa mengganggu kegiatan sehari-hari.
Gejala Demensia
Gejala penyakit demensia sendiri sangat beragam. Beberapa contoh gejala yang bisa ditemukan meliputi kesulitan yang berhubungan ingatan jangka pendek, mengingat di mana meletakkan dompet, lupa membayar tagihan, lupa merencanakan dan menyiapkan makanan, kesulitan mengingat janji, dan kesulitan untuk pergi dari lingkungan sekitar.
Gejala demensia sendiri bersifat progresif yang berarti tanda-tanda masalah kognitif muncul secara perlahan dan seiring berjalannya waktu menjadi semakin parah hingga menuju demensia. Oleh karena itu, sebaiknya Anda tidak mengabaikan jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami kesulitan untuk mengingat atau berpikir. Anda disarankan untuk segera menemui dokter untuk menemukan penyebab kondisi tersebut sehingga bisa lekas ditangani dan disembuhkan. Bahkan bila diagnosisnya mengarah pada demensia, Anda bisa mendapatkan keuntungan karena mengetahui kondisi Anda lebih dini. Dengan begitu, Anda bisa merencanakan masa depan Anda untuk hidup bersama demensia dengan lebih baik.
Sebab Demensia
Demensia sendiri disebabkan oleh beragam penyakit yang merusak sel otak. Kerusakan tersebut mengganggu kemampuan sel otak untuk berkomunikasi satu sama lain. Ketika sel otak tidak bisa berkomunikasi dengan baik, kemampuan berpikir, tingkah laku, dan bahkan perasaan Anda bisa terpengaruh oleh kondisi tersebut.
Karena otak memiliki banyak bagian dengan fungsi masing-masing, kerusakan pada suatu bagian otak akan mempengaruhi fungsi tubuh yang diatur oleh bagian otak tersebut. Nah, berbagai jenis demensia berhubungan dengan bagian otak yang mengalami kerusakan.
Pada umumnya kerusakan otak yang berhubungan dengan demensia bersifat permanen dan akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu. Akan tetapi, gangguan berpikir dan ingatan yang disebabkan oleh beberapa kondisi berikut bisa membaik atau bahkan disembuhkan saat kondisi tersebut ditangani dengan baik. Kondisi-kondisi tersebut meliputi depresi, efek samping obat, konsumsi alkohol berlebihan, masalah tiroid, dan defisiensi vitamin.
Diagnosis Demensia
Tidak ada satu tes yang bisa digunakan untuk mendiagnosis bahwa seseorang mengalami demensia. Tentu dokter yang sudah sangat memahami apa itu demensia akan mendiagnosis berbagai jenis demensia termasuk penyakit Alzheimer dengan melihat sejarah medis, tes fisik, tes laboratorium, dan perubahan karakteristik saat berpikir, fungsi harian, dan tingkah laku yang berkaitan dengan masing-masing jenis demensia secara seksama.
Perawatan Demensia
Perawatan yang dilakukan untuk pasien demensia akan sangat bergantung pada penyebab demensia itu sendiri. Salah satu jenis demensia yang paling progresif adalah penyakit Alzheimer. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan, tetapi ada perawatan yang bisa digunakan pada tahap awal perkembangan penyakit untuk memperlambat memburuknya gejala demensia. Tujuan perawatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas hidup orang dengan Alzheimer dan mereka yang merawatnya.
Risiko dan Pencegahan Demensia
Setiap orang memiliki risiko untuk mengalami demensia. Risiko berupa usia dan genetik memang tidak bisa diubah. Akan tetapi, para peneliti terus mengeksplorasi faktor risiko lain yang berhubungan dengan kesehatan otak dan upaya pencegahan terjadinya penyakit ini.
Memang penting memahami apa itu demensia, tetapi penting pula untuk dipahami langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengurangi risiko penurunan kemampuan kognitif dan demensia, misalnya dengan mengadopsi gaya hidup sehat termasuk diet sehat, tidak merokok, olahraga teratur, dan stimulasi kognitif.