Istilah apa itu Inner Child sudah dikenal lama dalam dunia psikologi. Dalam bahasa Indonesia, istilah ini disebut juga Inner Child. Walaupun sudah dikenal dari segi ilmu psikologi, konsep ini belum dipahami masyarakat umum.
Padahal untuk menjadi orang dewasa yang seimbang dan bahagia, pengetahuan seputar Inner Child penting diketahui. Mari bahas bersama tentang topik ini dalam artikel berikut!
Definisi Inner Child
Hal ini dapat didefinisikan sebagai komponen diri yang wajar ada dalam individu dan akan muncul sebagai karakter unik yang dipengaruhi pengalaman masa kecil. Pengalaman masa kecil dapat membentuk perspektif diri saat sudah dewasa.
Contoh saja pengalaman menggambar yang menyenangkan saat masa kecil, membantu apresiasi kreativitas saat sudah dewasa. Sebaliknya, saat trauma jatuh dari sepeda, membuat orang dewasa enggan beli motor dan lebih memilih beli mobil.
Inner Child tidak dapat dipandang positif ataupun negatif. Hal ini selalu ada dalam diri dan berbasis dari kondisi pertumbuhan saat masih kecil. Setelah menjadi dewasa, kondisi Inner Child ini dapat muncul sebagai karakteristik individu yang unik.
Inner Child Dapat Menjadi Kunci Lebih Bahagia di Masa Dewasa
Memahami Inner Child, merupakan tahapan penting untuk mencapai ketenangan diri. Hanya dengan memahami dan menjalin relasi yang baik, Anda dapat lebih menerima kondisi saat dewasa.
Banyak orang sering merasa stress dan tertekan hanya karena memiliki masalah dengan Inner Child sendiri. Trauma masalah saat kecil, dapat menjadi luka bagi Inner Child. Jika tidak diselesaikan, beban mental yang dirasakan saat dewasa pasti lebih berat.
Terkadang, Inner Child juga butuh perhatian. Orang dewasa yang masih suka main game atau koleksi mainan tertentu adalah contoh memuaskan Inner Child tersebut. Hal seperti ini membantu menjadi lebih bahagia saat sudah dewasa.
Tips Memelihara Inner Child dengan Lebih Sehat
Setelah tahu apa itu Inner Child, sekarang waktunya bahas bagaimana mengembangkan realsi yang baik dengan mereka. Berikut adalah tips yang dapat Anda gunakan:
1. Komunikasi dengan Inner Child
Untuk mendekatkan diri dengan Inner Child, Anda dapat coba berlatih komunikasi. Cara komunikasi yang mudah adalah menulis surat. Coba tulis surat pada diri sendiri, tetapi dengan perspektif saat Anda masih kecil. Balas juga surat tersebut dengan perspekif saat sudah dewasa.
Gunakan kegiatan ini untuk lebih terbuka tentang pengalaman tidak menyenangkan, pengalaman menarik, masalah ataupun topik yang Anda sukai dalam keseharian.
2. Mencoba Merubah Perspektif yang Negatif Akibat Inner Child
Inner Child dapat menjadi rantai yang menghambat individu untuk mencoba hal baru. Terkadang, pengalaman yang negatif di masa kecil, membuat seseorang tidak dapat menikmati hal menarik saat dewasa.
Untuk masalah ini, coba belajar lebih banyak seputar hal baru yang akan dicoba. Misal takut naik roller coaster saat masa kecil dan saat dewasa, Anda coba kembali. Gunakan logika bahwa tubuh Anda sudah lebih besar dan siap hadapi rasa takut tersebut.
Jika sudah dibiasakan, lama kelamaan, Anda tidak akan takut lagi naik wahana roller coaster. Hasilnya, Anda bisa lebih bahagia mencoba hal baru saat dewasa.
3. Pergi ke Psikolog Profesional
Tips terakhir ini khusus untuk individu yang merasa kesulitan komunikasi dengan Inner Child. Terutama bagi yang mengalami trauma masa kecil, layanan psikolog profesional akan jauh lebih baik digunakan.
Kesimpulan
Dari bahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa orang dewasa tetap harus memperhatikan kondisi Inner Child mereka. Merawat sisi kanak-kanak ini, dapat membantu seseorang lebih puas dan mencintai kondisi diri sendiri secara lebih baik.
Melakukan pemeliharaan Inner Child ini memang sedikit sulit jika menyentuh trauma di waktu kecil. Jadi, disarankan kontak psikolog profesional untuk membantu menyembuhkan masalah masa kecil tersebut.
Semoga dengan pengetahuan dari artikel ini, lebih banyak orang memahami apa itu Inner Child. Pahami konsep ini dan jalin hubungan yang baik dengannya. Hal ini dapat bantu Anda menjadi lebih bahagia di masa Dewasa.