Mom & Kids

Diare Pada Anak: Penyebab, Gejala hingga Cara Mengatasinya

By Khansa |

Diare pada anak sebenarnya merupakan hal yang lumrah terjadi. Umumnya anak menjadi lebih sering buang air besar (BAB) bahkan lebih dari tiga kali sehari dengan tekstur feses yang cair.

Penanganan diare pada anak dan orang dewasa berbeda. Oleh karena itu, para orang tua perlu benar-benar memahami bagaimana cara mengatasi diare pada anak serta tindakan preventif untuk menghindarinya! Cek lengkapnya di artikel berikut ini!

Penyebab Diare Pada Anak

Diare pada anak menunjukkan adanya gangguan kesehatan pada sistem pencernaan mereka. Bersumber dari situs World Health Organization (WHO), berikut ini penyebab diare pada anak yang wajib diwaspadai, yaitu:

1. Infeksi Virus, Bakteri atau Parasit

Diare pada anak paling sering terjadi karena infeksi virus dan bakteri, terutama E.Coli serta Rotavirus. Misalnya saja pada anak berusia 6 sampai 10 tahun lebih mudah terkena diare karena terpapar bakteri E. Coli, Salmonella dan Shigella. Di sisi lain, anak berusia 3 sampai 5 tahun lebih mudah terkena diare yang berasal dari parasit.

Organisme bakteri dan parasit tersebut biasanya terkandung pada air dan makanan yang terkontaminasi, sehingga kebersihannya kurang memadai jika digunakan untuk makan serta minum.

2. Sumber Air Terkontaminasi

Melanjutkan penyebab di atas, penyebaran virus, bakteri dan parasit yang paling cepat dan mudah ditemui berasal dari sumber air yang terkontaminasi.

Misalnya saja sumber air terkontaminasi limbah atau tinja yang berasal dari tangki septik tank dan jamban. Termasuk tinja dari hewan juga mengandung mikroorganisme jahat yang menjadi penyebab diare. 

Jadi pastikan air yang dikonsumsi dan memasak benar-benar sudah terjamin kehigienisannya.

3. Malnutrisi pada Anak

Cukup banyak anak yang meninggal karena diare ternyata mengalami malnutrisi semasa hidupnya.

Kondisi malnutrisi itulah yang membuat anak lebih rentan terpapar virus dan bakteri sehingga muncul penyakit diare.

Baca Juga: Rekomendasi 8 Makanan untuk Anak Diare, Aman Dikonsumsi!

4. Faktor Kebersihan

Penyebab diare pada anak juga terjadi karena faktor kebersihan,khususnya terhadap makanan yang dikonsumsi.

Pengolahan serta penyimpanan makanan yang tidak higienis berpotensi besar untuk mendukung penyebaran virus dan bakteri.

Jika Anda sering memberikan anak makan makanan laut atau ikan, maka perhatikan sumber makanan seafood tersebut.

Pasalnya kondisi perairan yang tercemar juga bisa berdampak pada kondisi kesehatan makanan seafood tersebut.

5. Intoleransi Makanan

Tak ketinggalan, penyebab seperti intoleransi makanan, riwayat alergi makanan tertentu hingga keracunan serta reaksi konsumsi obat juga ternyata juga mengakibatkan diare bagi anak-anak.

Gejala Diare Pada Anak

Umumnya gejala diare yang dialami anak dengan orang dewasa tidak jauh berbeda. Gejala sakit perut ini diikuti gejala lainnya, antara lain:

  • Mual.
  • Muntah.
  • Demam.
  • Perut kembung.
  • Nyeri perut dan kram.
  • Nafsu makan hilang.
  • Tekstur feses encer.

Baca Juga: Mudah Ditemukan! Ternyata Ini 5 Makanan Penyebab Diare

Cara Mengatasi Diare Pada Anak

Tidak seperti orang dewasa yang langsung mengonsumsi obat khusus diare ketika mengalami gangguan kesehatan pencernaan. Anak justru sulit mengonsumsi obat.

Mengutip dari situs Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada, berikut cara mengatasi diare pada anak menurut anjuran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

1. Rutin Berikan ASI Eksklusif dan Makanan Sehat

Apabila anak masih menyusu, tambahkan frekuensi pemberian ASI (air susu ibu) dari frekuensi biasanya.

Sedangkan bagi anak yang sudah mulai makan, berikan tambahan porsi makanan yang sehat, bergizi serta higienis untuk mempercepat proses pemulihan diare.

2. Konsumsi Oralit

Kemudian beri anak oralit untuk mencukupi kebutuhan cairan dan elektrolit pada tubuh anak yang hilang selama diare.

Caranya cukup mudah, yakni melarutkan satu bungkus oralit dengan gelar berisikan air bersih dan matang sebanyak 200 cc.

Sedangkan untuk anak-anak berusia di bawah satu tahun, dosis pemberian oralitnya sekitar 50 sampai 100 cc setiap mengalami BAB mencret.

Lalu, untuk anak berusia di atas satu tahun, dosis pemberiannya sekitar 100 sampai 200 cc.

Selain mengatasi dehidrasi, pemberian oralit ini juga membantu menurunkan volume feses serta mual dan muntah pada anak.

3. Konsumsi Antibiotik yang Aman untuk Anak

Perlu digaris bawahi pemberian antibiotik pada anak yang sedang diare tidak wajib karena hanya diberikan untuk penderita kronis.

Pemberian antibiotik yang tidak diperlukan justru akan mengganggu keseimbangan flora usus sehingga diare jadi lebih sulit untuk sembuh.

Baca Juga: Obat Sakit Gigi Antibiotik yang Paling Ampuh untuk Anda

4. Konsumsi Suplemen

Pemberian suplemen multivitamin juga penting untuk mencukupi nutrisi di dalam tubuh agar anak terbebas dari malnutrisi. 

Pastikan untuk rutin konsumsi suplemen yang mengandung probiotik sehingga dapat meningkatkan kesehatan pada organ pencernaan. Jadi efektif untuk mengurangi keluhan diare pada anak.

Kendati demikian, Anda bisa memastikannya kembali dosis suplemen pada kemasannya atau konsultasi dengan dokter.

Bagaimana Cara Mencegah Diare Pada Anak

Adapun beberapa cara untuk mencegah anak terkena diare, antara lain sebagai berikut:

  • Pastikan air yang digunakan untuk konsumsi sehari-hari sudah dalam keadaan bersih dan matang sempurna.
  • Pastikan sistem sanitasi dan lingkungan sekitar bersih.
  • Terapkan kebiasaan mencuci tangan sebelum dan sesudah berkegiatan.
  • Rutin memberikan ASI untuk anak yang berusia di bawah dua tahun agar sistem imunitas tubuhnya meningkat
  • Pastikan anak mengonsumsi makanan bernutrisi dan bergizi agar terhindar dari malnutrisi.

Rekomendasi Suplemen Probiotik untuk Anak

Salah satu cara mengatasi diare pada anak paling efektif, yaitu dengan rutin mengkonsumsi probiotik sehingga kesehatan pencernaan bisa bekerja kembali secara optimal.

Berikut ini adalah beberapa produk suplemen probiotik terbaik yang layak untuk buah hati Anda coba:

1. Interlac Mini Pack

Interlac Mini Pack

Interlac Mini Pack bisa dikonsumsi orang dewasa, anak-anak, hingga bayi yang baru lahir yang terkena diare. Suplemen probiotik ini berbentuk serbuk yang bebas laktosa.

Kandungan probiotik di dalamnya merupakan jenis Lactobacillus reuteri DSM 17938 yang membantu menjaga serta meningkatkan kesehatan sistem pencernaan sehingga efektif untuk mengatasi diare pada anak.

2. Interlac Tablet Strawberry

Selanjutnya, Interlac Tablet mengandung probiotik jenis Lactobacillus reuteri DSM 17938. Suplemen ini telah diproduksi melalui prosedur yang telah teruji keamanannya sehingga dapat memproteksi kesehatan saluran pencernaan.

Jangan khawatir, baik anak-anak maupun orang dewasa, bisa mengonsumsi Interlac Tablet dengan dosis satu tablet per hari. Apalagi, suplemen ini memiliki rasa strawberry sehingga sesuai kesukaan anak-anak.

3. Interlac Tablet + Vit D3

Interlac Tablet + Vit D3 30 tablet

Interlac Tablet + Vit D3 merupakan suplemen multivitamin yang mengombinasikan nutrisi vitamin D3 dan probiotik. Terdapat kandungan Lactobacillus reuteri DSM 17938 dan vitamin D3 400 IU untuk membantu menyehatkan sistem pencernaan.

Suplemen probiotik ini berbentuk tablet kunyah dengan rasa jeruk yang lezat dan kesukaan anak-anak. Selain itu, suplemen ini juga sudah bisa dikonsumsi anak-anak berusia di atas dua tahun, orang dewasa, ibu hamil hingga lansia.

4. Kyodophilus Kids Probiotic

diare pada anak

Kyodophilus Kids Probiotic memiliki kandungan tiga strain probiotik yang sering juga disebut The Friendly Trio.

Formula The Friendly Trio telah melalui uji klinis strain manusia yang terdiri dari Lactobacillus gasseri KS-13, Bifidobacterium bifidum G9-1, dan Bifidobacterium longum.

Masing-masing probiotik memiliki peran yang berbeda-beda. Lactobacillus gasseri berperan untuk menjaga kesehatan dan fungsi saluran pencernaan, Bifidobacterium bifidum untuk mengatur flora usus guna mengurangi peradangan serta Bifidobacterium longum untuk meningkatkan produksi bakteri baik.

Suplemen ini bisa dikonsumsi oleh anak-anak berusia minimal 4 tahun dengan dosis yang berbeda-beda. Jangan khawatir, suplemen ini berbentuk tablet kunyah dan memiliki perasa vanila alami yang lezat sert disukai anak-anak.

Nah, itulah penyebab, gejala hingga cara mengatasi diare pada anak. Pada dasarnya, selain memastikan kondisi lingkungan bersih dan anak menerapkan gaya hidup sehat, sebagai orang tua Anda perlu memperhatikan tercukupinya kebutuhan nutrisi.

Temukan suplemen multivitamin yang aman dan dibutuhkan anak untuk mencukupi kebutuhan nutrisi hariannya di website Natural Farm.

Yuk, jaga kesehatan diri dan anggota keluarga lainnya!

 

 

Reference:

  • https://www.alodokter.com/diare-pada-anak
  • https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/diare-pada-anak
  • https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/tips-sehat/20170403/4620310/kenali-diare-anak-dan-cara-pencegahannya/
  • https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/diarrhoeal-disease
  • https://www.nestlehealthscience.co.id/artikel/cepat-hentikan-diare

Share

Latest Articles

Enema Kopi: Pengertian, Manfaat hingga Efek Sampingnya untuk Kesehatan

Rekomendasi dan Tips Memilih Sunscreen Anak yang Aman untuk Kulit Sensitif

Diare Pada Anak: Penyebab, Gejala hingga Cara Mengatasinya

Apa Efek Tidur di Lantai Keramik Tanpa Alas? Ini 7 Dampaknya Bagi Kesehatan

Tanaman Devils Claw: Khasiat, Efek Samping & Cara Menggunakannya untuk Pengobatan

6 Cara Mengurangi Mata Minus secara Alami dan Medis

Article Category