Kekurangan protein bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2019, kebutuhan protein harian yang disarankan adalah 57 gram per orang per hari.
Kekurangan protein tidak hanya memengaruhi fungsi tubuh, tetapi juga bisa menurunkan kualitas hidup. Protein memiliki peran penting dalam membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, menjaga sistem imunitas, hingga mendukung proses metabolisme.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengenali tanda-tanda kekurangan protein agar bisa mengambil tindakan pencegahan.
Tanda Tubuh Kekurangan Protein
Salah satu tanda tubuh kekurangan protein yang paling mudah terdeteksi adalah lebih cepat atau mudah merasa lapar. Kondisi ini terjadi karena protein berperan dalam memberikan rasa kenyang lebih lama. Informasi lebih lanjut tentang tanda-tanda kekurangan protein bisa Anda simak di bawah ini.
1. Kerontokan Rambut
Rambut terdiri dari 90% protein yang disebut keratin. Kekurangan protein bisa menyebabkan rambut rontok, kering, serta terlihat lebih tipis. Selain itu, warna rambut juga cenderung berubah menjadi kusam. Hal ini disebabkan tubuh mengalihkan asupan protein untuk fungsi vital lainnya, sehingga rambut menjadi kurang nutrisi.
2. Penurunan Sistem Imunitas Tubuh
Kurangnya protein di dalam tubuh dapat menurunkan sistem imunitas tubuh. Protein berperan dalam produksi antibodi yang melawan virus dan bakteri. Ketika imunitas menurun, tubuh akan kesulitan melawan infeksi, sehingga lebih mudah terserang penyakit.
3. Kehilangan Massa Otot
Saat tubuh kekurangan protein, cadangan protein di dalam otot akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan tubuh lainnya. Padahal, otot membutuhkan protein untuk mempertahankan jaringan dan fungsi tubuh. Kehilangan massa otot bisa menyebabkan tubuh terasa lemah dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
4. Bagian Tubuh Membengkak
Tanda lain dari kekurangan protein adalah tubuh membengkak atau edema. Kondisi ini terjadi akibat penumpukan cairan di jaringan tubuh. Defisiensi serum albumin, yaitu jenis protein yang membantu menjaga keseimbangan cairan, menyebabkan cairan menumpuk dan memicu pembengkakan pada beberapa bagian tubuh.
5. Proses Penyembuhan Luka Terhambat
Protein mendukung produksi kolagen yang berperan dalam proses penyembuhan luka. Dampak kekurangan protein jangka panjang bisa memperlambat proses pemulihan luka. Luka yang tak kunjung sembuh menjadi salah satu indikasi tubuh Anda mengalami defisiensi protein.
Memenuhi kebutuhan protein harian sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Jika Anda mengalami salah satu tanda di atas, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca juga: Ini Kebutuhan Protein Harian, Setiap Orang Memiliki Kadar Berbeda
Penyebab Kekurangan Protein
Kekurangan protein bisa disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu kurang mengonsumsi makanan berprotein tinggi atau menderita penyakit tertentu.
Pola Makan Tidak Seimbang
Pola makan yang tidak seimbang, seperti diet rendah protein, berpotensi membuat asupan protein harian tidak tercukupi. Orang yang menjalani diet vegan lebih rentan mengalami defisiensi protein jika tidak mengganti sumber protein hewani dengan protein nabati yang cukup.
Menderita Penyakit Khusus
Selain itu, beberapa kondisi medis juga bisa menyebabkan kekurangan protein di dalam tubuh. Penyakit seperti AIDS, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), masalah pencernaan, anoreksia, gagal ginjal, dan kanker bisa menghambat penyerapan protein. Kondisi ini membuat tubuh kekurangan protein, meskipun asupan makanan sudah cukup.
Penting bagi Anda untuk memastikan asupan protein harian tetap terpenuhi, terutama jika memiliki risiko atau kondisi medis tertentu. Konsultasi dengan tenaga medis atau ahli gizi bisa membantu Anda menentukan kebutuhan protein yang sesuai dengan kondisi tubuh.
Penyakit yang Diakibatkan Kekurangan Protein
Di samping ada penyakit yang membuat tubuh menjadi kekurangan protein, terdapat pula penyakit yang disebabkan oleh defisiensi protein. Kekurangan protein secara terus menerus dapat mengakibatkan beberapa gangguan kesehatan, yaitu:
- Meningkatkan resiko masalah kognitif karena protein berperan dalam mendukung fungsi otak dan sistem saraf.
- Perlemakan hati, yaitu kondisi penumpukan lemak di dalam hati yang berpotensi membahayakan kesehatan.
- Kulit menjadi lebih kering, kuku rapuh, dan muncul bercak-bercak putih pada kuku.
- Terhambatnya pertumbuhan atau stunting pada anak-anak.
Memenuhi kebutuhan protein harian sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Jika Anda mengalami salah satu tanda di atas, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga: Waspadalah, Ini 5 Efek Kelebihan Protein untuk Tubuh!
Rekomendasi Susu Tinggi Protein untuk Penuhi Kebutuhan Harian
Agar Anda tidak mengalami defisiensi protein, berikut ini susu yang mengandung protein berkadar tinggi, di antaranya sebagai berikut.
1. Optimum Nutrition Casein
Optimum Nutrition 100% Casein adalah suplemen protein yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan protein harian tubuh, terutama saat jeda makan atau sebelum tidur.
Dengan kandungan 24 gram micellar casein protein per takaran saji, protein ini dicerna dan diserap secara perlahan, memberikan suplai asam amino secara bertahap untuk mendukung pemulihan dan pertumbuhan otot sepanjang malam.
Penambahan BCAAs (Branched-Chain Amino Acids) dan Glutamine juga membantu mempercepat proses pemulihan otot, menjaga massa otot, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Kombinasi ini membuat ON 100% Casein menjadi pilihan tepat untuk menjaga asupan protein berkualitas tinggi dalam waktu yang lebih lama.
2. BSN Syntha 6
BSN Syntha 6 adalah suplemen protein serbaguna yang membantu memenuhi kebutuhan protein harian tubuh dengan kandungan 22 gram protein dan 10 gram asam amino esensial di setiap takaran saji.
Kombinasi protein berkualitas tinggi ini mendukung pemulihan dan pertumbuhan otot, sekaligus menjaga massa otot setelah aktivitas fisik. Dengan kadar kalori, lemak, dan karbohidrat yang rendah, BSN Syntha 6 cocok digunakan sebagai pendamping pola makan sehat untuk mendukung gaya hidup aktif tanpa menambah beban kalori berlebih.
3. Optimum Nutrition Whey Gold Standard
Optimum Nutrition Whey Gold Standard merupakan suplemen protein berkualitas tinggi yang membantu memenuhi kebutuhan protein harian tubuh dengan kandungan 24 gram protein per takaran saji.
Mengandung whey protein, jenis protein yang mudah dicerna dan diserap lebih cepat oleh tubuh, suplemen ini efektif mendukung pemulihan otot setelah latihan serta membantu pembentukan massa otot tanpa lemak.
Whey protein juga kaya akan asam amino esensial yang berperan penting dalam mempercepat regenerasi jaringan otot. Dengan formula yang rendah lemak dan karbohidrat, Optimum Nutrition Whey Gold Standard menjadi pilihan ideal untuk menunjang pola makan sehat dan gaya hidup aktif.
4. Optimum Nutrition Platinum Hydro Whey
Optimum Nutrition Platinum Hydro Whey merupakan suplemen protein premium yang membantu memenuhi kebutuhan protein harian dengan kandungan protein murni sebesar 30 gram per takaran saji.
Diproduksi dengan teknologi hidrolisis, Platinum Hydro Whey menawarkan protein yang begitu murni dan mudah dicerna, sehingga dapat diserap lebih cepat oleh tubuh untuk mendukung pemulihan dan pembentukan otot.
Suplemen ini juga dilengkapi dengan asam amino esensial yang berperan penting dalam mempercepat regenerasi otot. Platinum Hydro Whey ideal dikonsumsi pada pagi hari setelah bangun tidur, sebelum latihan, dan segera setelah latihan untuk memberikan asupan protein berkualitas tinggi pada waktu-waktu penting bagi tubuh.
Setelah mengetahui tanda tubuh kekurangan protein, penyebabnya dan dampak penyakit kekurangan protein di atas menjadi alarm untuk lebih aware memperhatikan kebutuhan protein harian di dalam tubuh.
Temukan suplemen multivitamin lainnya untuk meningkatkan kesehatan tubuh di Natural Farm.