Skizofrenia merupakan suatu gangguan mental yang menyebabkan emosi, komunikasi serta perilaku penderitanya terganggu. Perubahan perilaku dapat terjadi disamping kekacauan dalam bertindak dan berpikir serta halusinasi yang menuntunnya melakukan beberapa hal yang tidak semestinya. Penderitanya akan berilusi, delusi dan mengambil keputusan untuk mengikuti halusinasi tersebut seperti loncat pada ketinggian atau bahkan melukai seseorang yang dalam ilusinya orang tersebut akan membahayakannya padahal tidak demikian.
Skizofrenia adalah suatu gangguan dalam berpikirnya seseorang yang telah mempengaruhinya dalam berpikir dan berilusi atau imajinasi yang tidak wajar sehingga dapat membahayakan dirinya dan orang lain disekitarnya. Ada baiknya kita simak bahasan seputar skizofrenia berikut ini:
-
Fakta Skizofrenia
Di Indonesia terdapat 450 ribu penderita gangguan jiwa termasuk skizofrenia atau gangguan jiwa dengan skala berat. Di dunia sendiri terdapat 20 juta orang lebih menderita skizofrenia dengan berbagai tingkatan keparahannya. Tingkat kematian penderita skizofrenia lebih tinggi hingga 3 kali pada usia muda. Selain kecenderungan atau bisikan ilusi untuk melakukan bunuh diri, maka kematian para penderita skizofrenia juga dilatarbelakangi oleh adanya penyakit lain penyerta seperti diabetes, jantung dan berbagai penyakit infeksi lainnya.
-
Gejala yang menyertainya serta faktor penyebabnya
Kita mengenal gejala skizofrenia ada yang gejala positif yang biasanya ditandai dengan berubahnya perilaku menjadi tidak wajar. Serta gejala negatif yang ditandai dengan ketidakmampuan dalam bersosialisasi dengan lingkungan dan orang setempat disekitarnya.
Jika anda menemukan orang dengan gejala positif dan negatif tersebut disekitar anda maka diharapkan dapat melapor pada pusat pelayanan kesehatan setempat agar dilakukan diagnosa lanjutan. Sehingga resiko yang akan muncul bagi diri pasien tersebut maupun orang sekitarnya, dapat diminimalisir.
-
Pengobatan dan Pencegahan skizofrenia
Untuk pengobatan yang bisa menyembuhkan pasien skizofrenia secara permanen, hingga saat ini belum ditemukan. Namun ada banyak terapi dan pengobatan yang bisa dilakukan yang berhasil dalam mengontrol pola hidup pasien sehingga pasien dapat hidup normal di tengah keluarga dan sekitarnya seperti yang lainnya. Mereka dapat beraktifitas normal dan beradaptasi atau bersosialisasi dengan baik jika pengobatan dan terapi tersebut rutin dilakukan dan selama seumur hidup.
kontrol yang rutin harus dilakukan. Karena pengaruh obat tidak bisa permanen berpengaruh dalam tubuh pasien sehingga kontrol perlu dilakukan rutin dan selamanya selama pasien masih menunjukkan respon positif terhadap obat yang diberikan.
Skizofrenia adalah penyakit yang berpusat di syaraf dan pengobatan yang dilakukan selain berupa obat-obatan maka terapi seperti penyinaran gelombang elektromagnetik atau elektrokonvulsi ke otak dapat mengurangi pengaruh ilusi dan halusinasi buruk pada diri pasien. Meski tidak bisa menyembuhkan secara permanen, setidaknya penderita dapat menjalani hidup normal selama yang bersangkutan disiplin dalam mengkonsumsi obat-obatan dan menjalani terapi yang diberikan tenaga medis secara rutin.
