Diabetes melitus (DM) adalah penyakit yang terbentuk akibat ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi hormon insulin dan ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Penyakit diabetes termasuk penyakit yang kini banyak diderita masyarakat Indonesia.
Pentingnya menjaga kadar gula darah normal dengan melakukan pemeriksaan diabetes baik itu secara mandiri ataupun melalui fasilitas kesehatan merupakan hal yang penting dilakukan untuk mendapatkan diagnosa dini sehingga bisa melakukan penanganan sedini mungkin.
Batas Kadar Gula Darah Normal
Gula darah atau glukosa adalah gula utama yang ada di dalam darah. Gula darah atau glukosa berasal dari makanan yang dikonsumsi yang diolah menjadi sumber energi utama tubuh. Darah kemudian membawa glukosa ke semua sel tubuh dan digunakan sebagai energi.
Kadar gula darah di dalam tubuh tidak boleh berlebihan maupun kurang, karena akan ada banyak gangguan yang bisa terjadi. Gula darah yang tinggi akan menimbulkan keluhan, seperti masalah pencernaan, gangguan penglihatan, infeksi gigi dan gusi, sering buang air kecil, kerusakan saraf, dan infeksi kronis pada kaki. Begitu pula apabila kadar gula darah seseorang terlalu rendah, ia dapat mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, gangguan irama pada jantung, hilangnya keseimbangan, tubuh menjadi gemetar, tubuh terasa lemah, lesu, dan mudah merasa lapar.
Kadar gula darah di dalam tubuh tidak boleh terlalu berlebihan maupun terlalu kurang, akan ada banyak gangguan yang bisa terjadi karena hal itu. Oleh karena itu anda perlu mengetahui kadar gula darah normal menurut usia.
Kadar normal gula darah sewaktu (GDS) adalah < 200 mg/dL, sementara kadar terbaiknya adalah < 200 mg/dL. Kadar normal gula darah puasa (GDP) adalah 80 - 125 mg/dL, sementara kadar terbaiknya adalah 80 - 110 mg/dL. Kadar normal gula darah 2 jam setelah makan (GDPP) adalah 110 - 180 mg/dL, sementara kadar terbaiknya adalah 110 - 145 mg/dL.
GDS adalah istilah untuk kadar gula darah yang diambil kapan saja dan tidak memperhatikan waktu makan. GDP adalah istilah untuk kadar gula darah yang diambil ketika dalam kondisi berpuasa. Biasanya tes ini dilakukan pagi hari sebelum sarapan. Sedangkan GDPP atau gula darah 2 jam postprandial (GD2PP), adalah kadar gula darah yang diperiksa 2 jam setelah minum larutan glukosa sebanyak 75 gram. Pemeriksaannya dilakukan setelah GDP.
Jumlah kadar gula darah tersebut bisa saja berbeda bagi setiap orang, semua tergantung pada jenis makanan yang dikonsumsi, aktivitas fisik yang dilakukan, efek samping obat yang dikonsumsi, dan lain sebagainya.
Perubahan kadar gula darah pun bisa terjadi seiring berjalannya waktu. Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, seperti dehidrasi, hormon, stres, penyakit tertentu, dan suhu yang ekstrem. Sementara pemicu kadar gula darah turun biasanya dikarenakan oleh pola makan yang tidak teratur, efek samping dari obat yang dikonsumsi, dan insulin.