Umumnya, maag sering kali dikaitkan dengan kebiasaan telat makan. Perut yang tidak terisi menjadi pemicu produksi asam lambung berlebih, sehingga menyebabkan gejala sakit maag. Padahal, maag disebabkan oleh berbagai kondisi dan bukan hanya telat makan saja. Apa saja kondisi yang menjadi penyebab maag? Berikut simak ulasannya di bawah ini.
Pengertian Maag
Dispepsia atau sakit maag merupakan rasa nyeri dan tidak nyaman pada lambung yang disebabkan oleh berbagai kondisi. Sebenarnya, sakit maag bukanlah sebuah penyakit, melainkan gejala dari suatu penyakit.
Sakit maag salah satu penyakit di sistem pencernaan yang terbilang mudah untuk disembuhkan. Namun, bisa juga menjadi parah dan mengganggu untuk beraktivitas normal apabila tidak segera ditangani.
Penyebab Maag
Terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan sakit maag, antara lain:
-
Masalah pada saluran pencernaan
Berdasarkan National Institute of Diabetes and Digestive And Kidney Diseases, masalah pencernaan yang cukup sering menjadi penyebab sakit maag ialah:
- Gastritis (radang lambung)
- Gastroesophageal reflux disease (GERD)
- Irritable bowel syndrome (IBS)
- Tukak lambung
- Pankreatitis
- Kanker lambung.
2. Infeksi bakteri penyebab maag
Infeksi bakteri Helicobacter pylori menjadi salah satu penyebab paling umum dari gangguan pencernaan. Bakteri ini bisa menyebabkan infeksi lambung, gastritis, infeksi lambung, hingga tukak lambung.
3. Penyakit autoimun
Penyakit autoimun juga bisa menjadi penyebab sakit maag, walaupun cukup langka terjadi. Penyakit autoimun terjadi, karena sistem kekebalan tubuh yang justru menyerang sel-sel sehat di dalam tubuh.
Dalam kasus ini, sel-sel kekebalan tubuh menyerang lapisan dinding lambung yang sehat dan tidak bermasalah. Akibatnya, sel-sel penyusun lapisan dinding lambung mengalami peradangan.
4. Stres dan kecemasan
Pada dasarnya, stres dan kecemasan tidak secara langsung menyebabkan sakit maag. Namun, kondisi ini memengaruhi kesehatan tubuh dan memperburuk gejala gangguan pencernaan. Pasalnya, saat tubuh mengalami stres, produksi hormon prostaglandin menurun. Hormon ini berfungsi untuk melindungi dinding lambung dari suasana yang terlalu asam. Akibat, menurunnya jumlah prostaglandin ini, maka dapat membuat dinding lambung lebih rentan terkikis.
Sementara itu, beberapa obat yang dapat menyebabkan sakit maag, antara lain:
- Antibiotik, seperti azithromycin.
- Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen serta diclofenac.
- Kortikosteroid, seperti dexamethasone dan cortisone.
- Obat tiroid, seperti levothyroxine.
- Pil KB.
Selain kondisi medis dan obat-obatan, kebiasaan tidak sehat juga bisa meningkatkan risiko terjadinya sakit maag, seperti:
- Merokok.
- Mengonsumsi minuman beralkohol, berkafein, atau bersoda secara berlebihan.
- Makan terlalu cepat dan terlalu banyak.
- Mengonsumsi makanan berlemak, pedas, atau berminyak yang terlalu banyak.
- Jadwal makan tidak teratur.
- Terlambat makan.
- Mengalami stres atau gangguan kecemasan.
Pengobatan di Rumah
Anda dapat melakukan pengobatan rumahan sebagai cara mengatasi maag, antara lain:
- Makan dengan porsi yang sesuai.
- Makan tepat waktu.
- Membatasi makanan yang terlalu asin, pedas, dan berlemak.
- Makan secara perlahan.
- Mengurangi atau berhenti merokok.
- Menjaga berat badan agar tetap sehat.
- Mengurangi jumlah asupan minuman beralkohol, kopi, dan soda.
- Berkonsultasi dengan dokter untuk mengganti obat-obatan yang dapat mengiritasi lapisan lambung, seperti aspirin dan NSAID.
- Mengelola stres serta kecemasan dengan baik.
Selain itu, untuk mencegah gejala atau penyebab sakit maag, Anda bisa mengonsumsi berbagai vitamin yang mendukung kesehatan lambung, seperti Vitamin E, Vitamin B6, dan Vitamin B12 .
Itulah, penyebab maag dan cara mengatasinya. Apabila maag yang Anda alami semakin parah, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab dan cara mengobatinya.
Photo by Tumisu / Pixabay