Apa itu varikokel? Varikokel adalah pembengkakan pembuluh darah vena yang ada dalam kantong zakar atau skrotum. Kondisi kesehatan ini dapat menyebabkan testis menyusut atau gagal berkembang, menurunnya kuantitas dan kualitas sperma, hingga gangguan kesuburan. Pembuluh darah yang berfungsi membawa darah dari testis ke penis normalnya tidak terlihat dan teraba.
Namun, pada pasien dengan varikokel, pembuluh darah ini membesar atau membengkak, sehingga dapat terlihat seperti varises. Umumnya, varikokel tidak berbahaya, namun menimbulkan rasa nyeri di testis yang membuat penderitanya merasa tidak nyaman. Dalam kasus yang parah, kondisi ini dapat kemandulan.
Gejala Varikokel
Penderita varikokel seringkali tidak menyadari bahwa mereka menderita kondisi ini karena memang tidak ada gejala yang muncul. Namun, beberapa penderita kondisi ini dapat mengalami sejumlah keluhan. Misalnya, rasa tidak nyaman atau nyeri di bagian testis, terutama saat berdiri atau melakukan aktivitas fisik untuk waktu yang lama.
Keluhan lainnya yang mungkin dirasakan adalah adanya benjolan kecil di atas kantong zakar atau pembuluh darah yang terlihat seperti varises di area skrotum.
Penyebab Varikokel
Pembuluh darah vena memiliki katup satu arah yang berfungsi untuk membuka aliran darah menuju jantung. Katup satu arah ini akan segera menutup saat aliran darah melambat. Dan varikokel terjadi saat katup vena yang berada di skrotum tidak dapat menutup dengan baik. Kondisi ini akhirnya menyebabkan akumulasi atau bertumpuknya darah di belakang katup vena yang rusak tersebut.
Penyebab pasti mengapa katup vena tersebut tidak dapat menutup dengan baik masih belum diketahui. Pada kasus yang jarang terjadi, varikokel terjadi karena pembuluh darah vena di perut mengalami penyumbatan. Sehingga, darah yang bertumpuk memberikan tekanan balik pada pembuluh darah vena yang lebih kecil di skrotum. Kondisi inilah yang menyebabkan varikokel.
Tumor ginjal juga bisa menjadi penyebab varikokel. Hal ini karena tumor memberikan tekanan pada pembuluh darah di skrotum, sehingga varikokel pun terjadi.
Pengobatan Varikokel
Jika varikokel menyebabkan nyeri ringan, dokter biasanya akan memberikan painkiller atau obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen. Beberapa dokter mungkin juga akan memberikan saran untuk menggunakan celana penyangga testis untuk meredakan tekanan. Pada penderita varikokel yang mengalami nyeri hebat, testis menyusut, atau kemandulan, dokter akan melakukan tindakan-tindakan di bawah ini:
- Embolisasi
Embolisasi merupakan prosedur memasukkan selang melalui leher atau selangkangan untuk menjangkau varikokel. Selain selang, dokter juga akan memasukkan zat yang berguna untuk memblokir pembuluh darah vena di perut yang berpotensi menyebabkan varikokel menjadi lebih parah.
- Operasi
Operasi varikokel dilakukan dengan bedah terbuka atau teknik sayatan minimal dengan menggunakan alat khusus yang bernama laparoskop. Dokter akan mengikat atau menjepit pembuluh darah vena yang mengalami pembengkakan. Tindakan ini bertujuan untuk menghambat darah mengalir ke pembuluh vena tersebut.
Sehingga, darah mengalir ke pembuluh darah yang normal. Dibutuhkan satu hingga dua hari untuk pasien pulih pasca operasi varikokel. Namun, pasien harus menghindari melakukan aktivitas fisik yang berat selama 10 hari hingga 14 hari. Selain itu, mereka juga perlu melakukan pemeriksaan lanjutan atau kontrol selama 3 bulan hingga 4 bulan ke dokter spesialis urologi, terutama bagi pasien varikokel yang mengalami kemandulan.
Disarankan untuk segera pergi memeriksakan diri ke dokter jika Anda dapat melihat atau meraba pembuluh darah di skrotum, terlebih jika kondisi ini menyebabkan nyeri. Karena pada beberapa kasus, varikokel membutuhkan penanganan cepat untuk mencegahnya menjadi lebih parah.