Apa Saja Tanda Batuk Yang Berbahaya Untuk Anak?
Saat anak terserang batuk, hal ini bisa terjadi karena lapisan tenggorokan mengalami iritasi. Hal ini sering terjadi saat anak sedang sakit atau tubuhnya melawan penyakit yang menghasilkan banyak dahak. Dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), batuk anak umumnya merupakan tanda bahwa tubuh sedang berusaha mengeluarkan benda asing yang berada pada saluran napas.
Batuk dapat hilang dengan sendirinya jika rangsangan reseptor penyebab batuk juga menghilang. Namun, sebaiknya ibu juga perlu mengetahui beberapa tanda dari batuk yang berbahaya pada anak dengan melihat kondisinya. Nah, kondisi yang dapat menjadi tandanya, antara lain:
- Kesulitan bernapas.
- Tidak dapat berkomunikasi dengan baik.
- Warna bibir dan ujung kuku berubah menjadi pucat atau kebiruan.
- Batuk disertai dengan muntah.
- Mengeluarkan dahak atau air liur yang cukup banyak.
- Anak terlihat kesakitan pada bagian dada atau bagian tubuh yang lain.
- Mengalami batuk darah.
- Demam hingga lebih dari 38 derajat Celcius.
- Memiliki usia di bawah 4 bulan.
Kondisi tersebut merupakan beberapa tanda batuk yang cukup berbahaya pada anak-anak. Jika anak mengalami beberapa kondisi tersebut ketika batuk, periksakan kondisi kesehatan anak pada rumah sakit terdekat untuk mengetahui penyebab batuk pada anak.
Apa Saja Macam-macam Batuk Pada Anak?
1. Batuk menggonggong
Ketika batuk anak ini terjadi, suara batuknya keras dan terdengar seperti suara gonggongan atau siulan bernada tinggi saat mereka menarik napas. Biasanya terjadi pada malam hari karena hidung mereka tersumbat. Batuk menggonggong disebabkan oleh virus yang memicu peradangan di laring dan trakea (batang tenggorokan).
2. Batuk berdahak
Batuk berdahak merupakan batuk yang terjadi karena anak sedang pilek, sakit tenggorokan, mata berair, dan nafsu makan buruk. Batuk ini disebabkan oleh virus, sehingga antibiotik tidak bisa membantu meredakan batuk berdahak.
3. Batuk kering di malam hari
Jika anak mengalami batuk yang makin buruk setiap malam hari, bisa jadi ini disebabkan oleh asma. Ini merupakan kondisi kronis di mana saluran udara di paru-paru menjadi meradang dan menyempit serta menghasilkan lendir berlebih. Batuk ini juga bisa dipicu karena olahraga, alergi, pilek, atau udara dingin.
4. Batuk disertai demam dan nyeri otot
Pada kondisi ini, anak akan menderita batuk yang lemah dan serak disertai dengan demam tinggi, nyeri otot, dan pilek. Penyebabnya flu yang bisa menularkan ke orang di sekitarnya.
5. Batuk serak dan berdarah
Jika suara batuk anak serak, napasnya cepat, bisa jadi ini disebabkan oleh bronkitis. Batuk ini ditandai dengan anak akan sulit bernapas. Penyebab paling umum adalah respiratory syncytial virus. Bronkhiolitis paling sering menyerang bayi selama berbulan-bulan.
6. Batuk rejan
Jika anak menderita pilek selama lebih dari seminggu, kemudian diikuti dengan batuk yang bisa lebih dari 20 kali, kesulitan bernapas, dan mengeluarkan suara rejan yang aneh saat menghirup maka disebut dengan batuk rejan. Penyebabnya adalah bakteri yang disebut pertusis, yang menyerang saluran pernapasan, dan membuat peradangan parah dan kadang menghalangi saluran udara.
Apa Saja Penyebab Batuk Pada Anak?
Pada dasarnya, batuk merupakan tanda bahwa tubuh anak sedang berusaha menyingkirkan iritasi, lendir, atau benda asing. Penyebab batuk anak yang umum, diantaranya:
1. Infeksi
Pilek atau flu bisa menyebabkan anak batuk dalam waktu yang lama. Pilek atau flu memiliki tingkatan ringan hingga sedang. Suara batuk juga berbeda, ada yang kering dan berdahak. Di malam hari, suara batuk akan semakin keras diiringi napas anak yang berbunyi.
2. Penyakit asam lambung
Gejala yang sering terjadi saat anak batuk karena asam lambung, seperti muntah/meludah, rasa tidak nyaman di mulut, sensasi terbakar di dada, mulas, dan sebagainya. Cara mengatasi batuk pada anak akibat asam lambung adalah sebagai berikut
3. Asma
Anak batuk karena asma bisa semakin memburuk di malam hari. Selain itu, batuk juga bisa muncul saat anak bermain atau beraktivitas fisik. Cara mengatasi batuk pada anak karena asma sebaiknya menghindari pemicunya. Misalnya, mengenakan masker untuk menghindari asap atau polusi, tidak mengenakan parfum, dan sebagainya.
4. Alergi/sinusitis
Anak batuk karena alergi dapat dilihat dari tanda-tanda seperti tenggorokan gatal, pilek, mata berair, ruam, dan sebagainya. Untuk mengetahui apa pemicu alerginya, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak dan melakukan tes alergi. Dokter mungkin akan merekomendasikan obat alergi atau suntikan alergi.
Cara Mengatasi Batuk Anak Secara Alami
Meskipun anak yang lebih besar dapat menggunakan obat batuk yang dijual bebas, namun obat-obatan bebas justru tidak aman untuk anak di bawah usia 2 tahun. Adapun terdapat cara mengatasi batuk pada anak secara alami yang bisa dilakukan, antara lain:
1. Angkat kepala mereka
Pada anak usia di atas 1 tahun, atur beberapa bantal di bawah punggung, bahu, dan kepalanya agar ia dapat tidur dengan posisi agak tegak, sehingga memudahkan pernapasan. Sedangkan pada bayi, letakkan bantal di bawah kasur boksnya untuk meninggikan area tempat mereka mengistirahatkan kepala.
2. Menghirup uap air panas
Menurut William Sears, MD, seorang dokter anak dan juga penulis buku The Baby Book, merekomendasikan untuk mengubah kamar mandi menjadi ruang uap. Caranya dengan mandi air panas, tutup pintu, dan duduk di dalam bersama anak selama 15 menit sebelum tidur dan lagi selama 15 menit di pagi hari. Uap membantu melonggarkan dada dan hidung tersumbat, sehingga memudahkan anak-anak untuk batuk atau meniupnya.
3. Gunakan humidifier
Humidifier merupakan alat pelembab udara yang bekerja dengan cara menyemprotkan uap air ke udara. Ini direkomendasikan untuk menjaga saluran udara anak tetap bersih dan lembab.
4. Gunakan obat semprot hidung
Selain menggunakan alat untuk menyedot lendir ingus dari hidung bayi, Bunda juga bisa menyemprotkan larutan garam dalam bentuk obat semprot pada lubang hidung anak untuk mengeluarkan lendirnya. Ini bagus untuk meredakan hidung meler, pengap, kering, atau berkerak dengan membilas dan mengeluarkan lendir dari hidung si kecil agar mereka dapat bernapas dengan mudah dan melembabkan dengan aman.
5. Mengonsumsi madu
Obat batuk dan pilek tidak lagi direkomendasikan untuk anak di bawah usia enam tahun. Madu dipercaya lebih ampuh ketimbang obat yang dijual bebas. Berdasarkan penelitian, jenis madu yang digunakan lebih gelap.
6. Mengonsumsi vitamin tambahan
Vitamin tambahan yang tepat khususnya yang dapat menjaga organ pernapasan anak, dapat membantu mengatasi batuk secara terus menerus. Natural Farm punya rekomendasi vitamin anak yang tepat untuk mengatasi batuk anak yaitu Childlife Vitamin D3. Produk ini memiliki keunggulan sebagai berikut:
- Vitamin D3 dalam bentuk aktif sehingga dapat bekerja langsung pada tubuh
- Bentuk sediaan cair sehingga mudah dikonsumsi dan diserap tubuh
- Non GMO
- Tidak mengandung gluten, alkohol, perasa, pewarna, dan pemanis buatan
- Tidak mengandung bahan pengisi, susu, ikan, telur, kedelai, kacang tanah, gandum, jagung, kasein dan ragi
Sumber: Orami