Tahukah Anda? Meski memiliki nutrisi yang penting untuk peningkatan massa otot dan daya tahan tubuh, ternyata ada banyak efek kelebihan protein yang harus diwaspadai!
Secara umum, tubuh memang membutuhkan protein untuk menunjang metabolisme organ di dalamnya. Namun saat ingin meningkatkan massa otot, maka secara otomatis kebutuhan protein pun juga akan mengalami kenaikan.
Jangan sampai peningkatan ini malah membuat tubuh Anda jadi mengonsumsi protein yang berlebihan.
Sebab, ada banyak efek kelebihan protein yang berdampak negatif bagi kesehatan tubuh. Yuk cari tahu penjelasan lebih lengkapnya pada artikel berikut ini!
Kebutuhan Protein Harian
Cara tahu apakah tubuh seseorang kelebihan protein atau tidak, yakni dengan mengetahui kebutuhan hariannya terlebih dahulu. Angka kebutuhan ini sangat dipengaruhi oleh jenis kelamin, usia dan tingkat aktivitas fisik yang dilakukan.
Dilansir dari Journal Society of Chemistry, ada beberapa jenis tingkatan aktivitas fisik seseorang yang sangat berpengaruh pada kebutuhan protein hariannya, yaitu:
Tingkat Aktivitas |
Kebutuhan Protein Harian |
Minimal (jarang olahraga) |
0.8-1 gram per kg berat badan |
Sedang (min. olahraga 1 jam per hari) |
1,2 - 1,6 gram per kg berat badan |
Intens |
1.6-2 gram per kg berat badan |
Atlet |
3.5 gram per kg berat badan |
Semakin tinggi aktivitas fisiknya, maka energi yang dibutuhkan akan lebih banyak. Hal ini mengakibatkan kebutuhan protein hariannya juga akan semakin besar.
Efek Kelebihan Protein Pada Tubuh
Setiap yang berlebihan, tentu akan memberikan efek samping, termasuk protein. Jadi, meski Anda sedang dalam proses pembentukan otot melalui olahraga dan penambahan suplemen protein, tentu konsumsinya tidak boleh melebihi batas yang ditentukan.
Pasalnya, konsumsi protein berlebih dalam jangka waktu yang panjang dapat berefek buruk bagi kesehatan Berikut rangkuman dari efek samping kelebihan protein, sehingga wajib Anda waspadai, yaitu:
1. Resiko Penyakit Ginjal dan Hati
Ginjal dan hati saling berhubungan dalam proses sekresi dan pengolahan racun. Protein yang masuk ke dalam tubuh akan dipecah oleh hati, kemudian zat sisanya berupa nitrogen akan diolah oleh ginjal.
Jadi, saat tubuh kelebihan protein, maka ginjal dan hati bekerja lebih keras untuk membuang limbahnya. Akibatnya, ginjal dan hati pun berpotensi mengalami kerusakan.
2. Ketosis
Protein berlebihan pada tubuh juga dapat menyebabkan tubuh mengalami ketosis. Ketosis merupakan kondisi dimana menumpuknya zat keton dalam tubuh yang ditandai dengan timbulnya bau mulut.
Hal ini terjadi karena tubuh bukan membakar lemak melainkan glukosa sebagai sumber energi. Tentu hal ini juga akan membuat program diet dan peningkatan massa otot Anda malah jadi tidak optimal. Sebab saat diet, yang kita harapkan adalah terbakarnya lemak, bukan?
3. Sembelit dan Diare
Selain itu, sembelit dan diare juga menjadi salah satu efek dari kelebihan protein. Seringkali, mengonsumsi makanan dengan tinggi protein membuat kenyang lebih cepat sehingga Anda kekurangan asupan penting lainnya, seperti serat. Dalam jangka pendek, hal ini dapat menyebabkan melambatnya gerak alami usus sehingga terjadi sembelit.
Namun pada beberapa kasus, protein hewani dalam jumlah tinggi dapat memicu terjadinya alergi karena usus gagal mencerna laktosa. Jadi, tubuh akan memberikan respon penolakan dalam bentuk diare.
4. Meningkatkan Resiko Kanker
Secara alami, di dalam daging merah terdapat lemak dan senyawa karsinogenik. Apabila Anda mengonsumsi protein dari daging merah secara berlebihan, maka hal tersebut dapat memicu meningkatkan resiko kanker.
Hal tersebut didukung oleh riset yang menyatakan bahwa kanker payudara, kanker kolorektal, dan prostat telah terbukti terkait erat dengan konsumsi daging merah.
5. Gangguan Pencernaan
Kelebihan protein dalam tubuh meningkatkan risiko gangguan pencernaan seperti sembelit, diare, mual, begah hingga muntah.
Kondisi tersebut diakibatkan karena kelebihan protein umumnya diiringi dengan serat yang minim. Hal ini membuat asam amino di dalam protein jadi semakin sulit dicerna, sehingga terjadi fermentasi yang menyebabkan penumpukan gas di usus besar.
6. Dehidrasi
Terakhir, protein berlebih dapat menyerap cairan tubuh lebih banyak yang digunakan untuk memecah dan membuang kelebihan nitrogen melalui urin.
Inilah yang membuat orang yang kelebihan protein, jadi semakin sering buang air kecil. Apabila kondisi ini tidak diimbangi dengan cairan yang cukup, maka tubuh berpotensi untuk mengalami untuk dehidrasi.
Rekomendasi Suplemen Protein Terbaik dengan Kadar Tepat
Apabila Anda ingin meningkatkan massa otot dengan optimal, maka dibutuhkan asupan protein dengan kadar yang tepat.
Oleh sebab itulah, konsumsi suplemen berupa susu protein bisa jadi solusinya, karena Anda bisa menghitung takaran sesuai dengan informasi yang telah tertera pada kemasan.
Beberapa suplemen protein terbaik yang layak Anda coba untuk memaksimalkan program peningkatan massa otot, yakni:
1. Optimum Nutrition Whey Gold Standard Isolate
Optimum Nutrition Whey Gold Standard Isolate merupakan susu whey dengan kandungan 25 gram protein per takaran saji, cukup tinggi untuk suplemen di kelasnya.
Meski begitu, suplemen ini diformulasikan dengan hydrolyzed & ultra-filtered whey protein isolate yang membuatnya mudah diserap oleh tubuh, sehingga mampu mencegah terjadinya penumpukan dalam organ.
Tentu, suplemen ini dapat jadi pilihan yang optimal untuk meningkatkan massa otot dan mewujudkan tubuh lean (bebas lemak).
2. ISOPURE Low Carb Chocolate
Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi ISOPURE Low Carb Chocolate yang memiliki kandungan 25 gram 100% whey protein isolate (WPI) pada tiap takaran sajinya.
Selain itu, suplemen ini juga rendah lemak, karbohidrat, dan laktosa sehingga lebih efektif untuk meningkatkan massa otot dan membakar lebih banyak kalori selama berolahraga.
Namun, kandungannya yang bagus ini harus disertai dengan cara mengonsumsi harian yang benar sehingga efeknya di tubuh bisa lebih optimal.
3. Optimum Nutrition Gold Standard - Plant Protein Chocolate
Terakhir, Anda juga dapat mencukupi kebutuhan protein harian dengan Optimum Nutrition Gold Standard - Plant Protein Chocolate.
Berbeda dengan sebelumnya, suplemen ini hanya mengandung protein nabati yang berasal dari grain organik, seperti quinoa, buckwheat, millet, chia dan amaranth.
Kandungan nabati ini kaya akan antioksidan sehingga tidak hanya efektif untuk menambah massa otot, namun juga menjaga daya tahan tubuh. Pastikan untuk mengonsumsinya dalam dosis yang tepat dan tidak berlebihan supaya efeknya di tubuh jadi lebih maksimal.
Itulah berbagai efek samping kelebihan protein yang harus dihindari. Jadi, pastikan untuk selalu mengonsumsi protein sesuai dengan tingkat aktivitas fisik sehari-hari.
Apabila kebutuhan protein Anda meningkat karena sedang dalam program pembentukan massa otot, maka sempurnakan nutrisi dengan konsumsi susu whey protein berkualitas. Jadi, Anda bisa memenuhi kebutuhan protein harian dengan tepat sesuai saran yang telah tertera pada kemasan tanpa khawatir akan berlebihan.
Berbagai susu whey protein berkualitas ini bisa Anda dapatkan dengan belanja di Natural Farm. Cek promonya sekarang sebelum kehabisan!