Health

Pentingnya Mengatur Jadwal Makanan Yang Berkalori Tinggi

By Erwin |

Perlu Anda pahami bahwa makanan yang berkalori tinggi membawa dampak baik dan buruk bagi kesehatan tubuh. Dampak baik tidak perlu kita jelaskan karena pasti akan diterima dengan aman oleh tubuh tapi dampak buruk tentunya membuat efek sinyal masalah lain yang mengakibatkan tubuh merasa tak nyaman. 

Contoh Makanan Tinggi Kalori Terdapat Paling Banyak Di Menu Apa Ya?

Kalori diperoleh dari menu yang cukup berat mengandung protein seperti pada ikan, daging, kacang, beberapa buah manis kering. Mereka memberikan kontribusi bagus ketika tubuh Anda kekurangan kalori tapi sebaliknya jika tubuh Anda telah cukup kalori maka sebaiknya batasi. 

Kalori yang pas untuk tubuh yakni 2000 – 2500 kalori yang diperoleh dari nasi putih dan lauk sebanyak 3 kali makan dengan porsi 1 centong. Selebihnya, Anda wajib menyeimbangkan dengan serat dan vitamin sebagai peluntur racun lemak dan gula. Adapun menu makanan yang berkalori tinggi yang beresiko mempercepat munculnya penyakit ketika berlebihan sekali adalah daging merah (sapi, kambing), alpukat, kentang goreng, kacang granola, kismis. 

Haruskah Kita Makan Kalori Setiap Hari?

Iya, Anda harus makan kalori setiap hari walaupun kadarnya tidak harus sama. Aturan terbaik asupan karbo pagi bisa dimulai dari 1 centong nasi untuk pagi, siang dan sore. Semua kadar tersebut telah memenuhi nilai 2000 kalori setiap hari. Ketika Anda kekurangan kalori maka tubuh terasa lemas dan pusing, bisa mengakibatkan pingsan karena kadar kekuatan energinya menurun. 

Kalori rendah memberikan efek bagus untuk tubuh seperti menu tahu, tempe yang jika Anda memakannya akan memberikan rasa kenyang singkat tapi tidak menambah tinggi masalah tubuh. 

Kapan Waktu Menghindari Makanan Berkalori Tinggi?

  1. Saat tubuh memberikan sinyal kantuk berlebihan padahal Anda telah mengubah pola makan. 
  2. Pengecekan kadar gula agak tinggi karena asupan kalori dan karbonnya berlebihan. 
  3. Malam hari ketika Anda pasif aktivitas, sebaiknya makan kalori rendah atau serat tinggi dengan buah. 
  4. Anda mendapati sakit dalam yang mengharuskan mengurangi kalori dan karbo.
  5. Memiliki riwayat keturunan sakit dalam karena sensitif dengan kalori tinggi. 

Karbo dan kalori adalah sumber penyakit degeneratif jika berlebihan, penyakit yang muncul seperti jantung koroner, diabetes, stroke, dan hipertensi. Banyak penelitian membuktikan bahwa orang yang makan karbo dan kalori sangat terbatas memiliki resiko penyakit tersebut rendah tapi juga muncul resiko penyakit lainya. Hanya saja penyakit tersebut tidak lebih mengerikan. Diet kalori dan karbo bukan berarti harus berhenti total tapi batasi dang anti dengan menu lain yang lebih rendah, tubuh memberikan respon negatif ketika kaget dengan pembiasaan pola makan yang baru. 

Share

Latest Articles

Ternyata Paracetamol Tidak Boleh Diminum dengan Beberapa Jenis Obat Ini, Wajib Tahu!

Tanda Tanda Perut akan Sixpack dan Contoh Latihan yang Efektif

Mana Lebih Baik, BCAA vs Creatine? Kenali Perbedaannya!

Nutrisi dan Makanan untuk Bulking agar Hasilnya Lebih Optimal

Ternyata Begini Cara Menaikkan Massa Otot Dengan Cepat!

Manfaat dan Rekomendasi Whey Protein untuk Diet Wanita

Article Category