Kasein dan whey merupakan kandungan protein dalam makanan atau minuman. Kandungan protein whey dan kasein terbilang cukup tinggi dan efektif untuk pembentukan otot.
Selain itu, protein kasein sendiri ternyata jenis protein yang dibutuhkan tubuh orang yang telah berusia lanjut atau lansia (lanjut usia). Susu yang mengandung protein kasein membantu lansia menurunkan berat badan atau sebagai sumber nutrisi saat lansia mengalami penyakit parah.
Apa Itu Whey Protein?
Whey termasuk jenis protein yang terkandung dalam produk susu berbentuk cair. Untuk mencukupi kebutuhan whey protein, Anda hanya bisa mendapatkannya pada susu sapi. Pasalnya di dalam tubuh, whey protein bukan termasuk jenis nutrisi yang akan diproduksi di dalam tubuh.
Umumnya kandungan whey protein di dalam produk susu sebesar 20%. Cukup mudah menyerap whey protein di dalam tubuh, durasi penyerapannya sendiri hanya memakan waktu kira-kira 20 menit saat tubuh mulai mencerna makanan.
Bedanya whey protein dengan jenis protein lainnya yaitu nilai biologis pada whey protein cukup tinggi sekitar 104. Nila tersebut lebih tinggi dari nilai biologis telur yakni 100. Karena nilainya yang cukup besar tersebut maka cocok dijadikan nutrisi untuk pembentukan otot.
Anda bisa mengonsumsi susu whey protein sebelum, selama atau setelah melakukan latihan fisik dan olahraga.
Apa Itu Kasein?
Berbeda dengan whey protein, jenis protein kasein justru sulit dicerna tubuh. Dibutuhkan waktu lebih lama untuk mencerna jenis protein ini. Waktu untuk mencernanya sekitar 5 sampai 7 jam saat tubuh mulai mencerna makanan. Melihat fakta tersebut, maka tak heran bila mengetahui bahwa nilai biologisnya cukup rendah yakni hanya 77.
Protein kasein terkandung di dalam bagian susu yang menggumpal dan berubah menjadi padatan (dadih). Karena bentuknya yang menggumpal, umumnya kasein protein hanya diolah menjadi bubuk protein. Meski begitu, ada juga produk susu protein yang mencampurkan kasein. Persentasenya pun cukup besar sekitar 80% dari total protein.
Walaupun cukup besar, akan tetapi protein kasein kurang efektif dimanfaatkan tubuh. Apalagi bila Anda sedang fokus mengembangkan dan meningkatkan otot. Hal tersebut karena kasein sebagai penghasil asam amino sepanjang waktu dapat berpotensi merusak jaringan otot.
Untuk program diet, protein kasein bisa jadi alternatif karena sifatnya yang sulit dicerna tubuh. Sehingga tubuh Anda akan merasa kenyang untuk waktu yang lama.
Perbedaan Whey Protein dan Kasein
Berdasarkan penjelasan definisinya, kedua protein ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Supaya lebih jelas, berikut ini tabel perbedaan whey dan kasein.
Faktor Perbedaan |
Whey Protein |
Kasein Protein |
Komposisi pada Susu |
20 persen |
80 persen |
Proses Penyerapan Tubuh |
Mampu terserap dalam waktu 20-90 menit |
Mampu terserap dalam waktu 4-5 jam |
Efek untuk Otot Tubuh |
Bersifat anabolik, mampu mengembangkan dan membentuk otot |
Bersifat katabolik, mampu memecah molekul untuk memberikan energi untuk tubuh |
Baca juga: Apakah Efektif Minum Creatine Tanpa Olahraga?
Rekomendasi Produk Whey Protein
Berbicara tentang perkembangan dan pembentukan otot, tentu timbul pertanyaan lebih baik mengonsumsi protein whey atau kasein untuk membantu prosesnya? Ternyata, yang memberikan efek yang cukup signifikan untuk pembentukan otot adalah whey protein.
Hal tersebut karena whey protein mengandung jenis nutrisi lainnya seperti asam amino rantai bercabang BCAA seperti valin, leusin dan isoleusin. Berikut ini rekomendasi produk yang aman dan kaya whey protein.
1. Optimum Nutrition Whey Gold Standard
Suplemen Optimum Nutrition Whey Gold Standard mengandung protein sebanyak 24 gram. Kandungan whey protein di dalamnya cukup lengkap mulai dari Whey Protein Isolates, Ultra-Filtered Whey Protein Concentrates dan Hydrolyzed Whey Peptides. Belum lagi kadar nutrisi BCAA lebih dari 5 gram dan glutamine lebih dari 4 gram.
Dengan kandungan nutrisi tersebut, peningkatan massa otot lebih cepat namun tetap mempertahankan massa tubuh bebas lemak. Ada berbagai varian rasa yang tersedia, antara lain rasa chocolate, milk tea, vanilla, double rich chocolate, banana, cookies & cream, mocha cappuccino, dan chocolate coconut.
Anda bisa mencoba dalam ukuran kecil terlebih dulu untuk melihat efek samping pada tubuh. Namun bila tak mau pusing terus-menerus membeli vitamin, tersedia juga ukuran besar 32 gram. Berikut ini ukuran suplemen Optimum Nutrition Whey Gold Standard:
- Optimum Nutrition Whey Gold Standard - 1 LB
- Optimum Nutrition Whey Gold Standard - 2 LB
- Optimum Nutrition Whey Gold Standard - 5 LB
- Optimum Nutrition Whey Gold Standard - 10 LB
- Optimum Nutrition Whey Gold Standard - 24 gram
- Optimum Nutrition Whey Gold Standard - 32 gram
2. Optimum Nutrition Whey Gold Standard Isolate
Suplemen Optimum Nutrition Whey Gold Standard Isolate mengandung 80% protein di setiap takaran sajinya. Formula khusus yang mengombinasikan nutrisi protein dengan 5,5 gram BCAA, 4,3 gram glutamine dan glutamic acid, 11,4 gram amino esensial dan 1 gram karbohidrat.
Dengan kandungan nutrisi tersebut, bukan hanya meningkatkan massa dan kekuatan otot saja. Melainkan efektif untuk mempertahankan massa tubuh bebas lemak dan proses recovery otot pasca latihan. Berikut ini varian suplemen Optimum Nutrition Whey Gold Standard Isolate, di antaranya:
- Optimum Nutrition Whey Gold Standard Isolate - 1,58 LB
- Optimum Nutrition Whey Gold Standard Isolate - 1,64 LB
- Optimum Nutrition Whey Gold Standard Isolate - 31 gram
- Optimum Nutrition Whey Gold Standard Isolate - 2,28 kilogram
- Optimum Nutrition Whey Gold Standard Isolate - 2,36 kilogram
3. Optimum Nutrition Platinum Hydro Whey
Suplemen Optimum Nutrition Platinum Hydro Whey terbuat dari Advanced Hydrolyzed Whey Protein Isolates for Faster Delivery dengan setiap takaran sajinya mengandung 30 gram Ultra-Pure Protein. Suplemen ini diklaim cepat dicerna tubuh.
Untuk pembentukan ototnya sendiri terkandung asam amino dan kadar BCCA sebesar 9 gram. Anda bisa mengonsumsinya di pagi hari setelah bangun tidur, sebelum atau sesudah latihan fisik.
4. BSN Syntha 6 Isolate
Rekomendasi produk whey protein yang teakhir yaitu BSN Syntha 6 Isolate. Suplemen ini terdiri dari protein ultra-premium yang dikombinasikan dengan Whey Protein Isolate dan susu protein isolate.
Dengan bantuan teknologi ISOLAST yang dikembangkan BSN, protein di dalam tubuh mampu terserap dengan cepat. Mengonsumsi BSN Syntha 6 Isolate setelah melakukan latihan fisik dan olahraga cepat menjadi solusi terbaik untuk proses recovery tulang. Adapun varian yang tersedia, antara lain:
- BSN Syntha 6 Isolate - 4 LB rasa chocolate, strawberry, dan vanilla
- BSN Syntha 6 Isolate - 5 LB rasa chocolate, strawberry dan vanilla
- BSN Syntha 6 Isolate - 10 LB rasa chocolate dan vanilla
Rekomendasi Produk Kasein
Meski lebih efektif untuk pembentukan otot. Akan tetapi, dalam kenyataannya Anda tetap perlu menyeimbangkan konsumsi antara whey protein dan kasein protein. Bila tidak, maka bisa menimbulkan alergi produk susu sapi.
Suplemen yang mengandung kasein protein adalah Optimum Nutrition Casein. Suplemen ini cocok dikonsumsi sebelum tidur atau di antara waktu makan. Hal tersebut karena kasein proteinnya mudah dicerna dan terserap lebih lambat.
Selain ada kandungan kasein proteinnya, suplemen kasein dari Optimum Nutrition ini mengandung BCCA, glutamine dan enzim khusus sistem pencernaan. Efek yang akan dirasakan oleh tubuh selain mempertahankan massa tubuh bebas lemak yaitu menambah massa otot dan mempercepat proses recovery otot pasca berolahraga.
Terdapat 2 varian pilihan yang bisa Anda pilih tergantung selera, di antaranya:
- Optimum Nutrition Casein - 1,87 LB rasa chocolate
- Optimum Nutrition Casein - 3,97 LB rasa chocolate supreme, creamy vanilla, cookies & cream
Nah, itulah penjelasan dan perbedaan kasein dan whey protein untuk pembentukan dan kesehatan otot. Setelah mengetahui pentingnya kedua jenis protein ini, maka sudah tidak keliru lagi dalam memilih susu protein.
Untuk menemukan produk suplemen dan multivitamin lainnya bisa Anda temukan di website Natural Farm. Yuk, investasikan kesehatan sejak dini!