Warna pup bayi bisa menjadi indikator penting untuk memantau kesehatannya. Jika Anda menemukan pup bayi berwarna hijau, jangan panik dulu!
Warna ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari pola makan, kandungan ASI, hingga kondisi pencernaan si kecil. Simak penjelasan lengkapnya di sini!
Apakah Pup Bayi HIjau Itu Normal?
Pup bayi berwarna hijau merupakan fenomena yang sangat lumrah dan dikenal sebagai mekonium. Pada awal kelahirannya, pup bayi akan lebih dulu berwarna hijau kegelapan menyerupai oli, yang terdiri dari cairan ketuban, sel kulit, lanugo (rambut halus), dan lendir. Warna pup ini akan pelan-pelan menjadi semakin muda hingga 7 hari setelah lahir.
Namun, jika setelah beberapa bulan pup bayi kembali berwarna hijau, hal ini bisa dipengaruhi oleh cara menyusui, kualitas ASI, atau makanan yang dikonsumsi. Meskipun tidak berbahaya, penting untuk memahami penyebabnya agar bisa mencegah kemungkinan infeksi lebih lanjut.
Penyebab Pup Bayi Berwarna Hijau
Warna hijau pada pup bayi umumnya timbul karena kotoran bergerak melalui usus terlalu cepat, tanpa banyak kesempatan bagi empedu untuk mengubahnya menjadi coklat. Kondisi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, yaitu:
1. Infeksi
Dalam beberapa kasus, warna pup bayi bisa berubah menjadi hijau akibat infeksi bakteri seperti Salmonella, E. coli, atau virus seperti Norovirus. Kondisi ini umumnya terjadi pada bayi yang sudah memasuki masa MPASI dan mulai mengonsumsi makanan selain ASI.
Infeksi tersebut dapat mempengaruhi sistem pencernaan dan menyebabkan pergerakan tinja lebih cepat. Akibatnya, empedu tidak memiliki cukup waktu untuk mencerna lemak dan mengubah warna tinja menjadi coklat, sehingga langsung dikeluarkan dalam kondisi masih berwarna hijau.
2. Reaksi dari Makanan yang Dikonsumsi
Warna pup hijau pada bayi juga seringkali dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsinya. Kondisi ini bisa terjadi jika bayi mengonsumsi terlalu banyak sayuran yang kaya klorofil, sehingga mempengaruhi warna tinjanya.
Konsumsi susu formula dan suplemen zat besi juga dapat berkontribusi untuk menciptakan kondisi tersebut, karena adanya sisa mineral yang tidak dapat diserap tubuh dan ikut terbuang melalui tinja.
3. Ketidakseimbangan Foremilk - Handmilk
ASI mengalami perubahan komposisi selama sesi menyusui. Pada awalnya, payudara memproduksi ASI rendah lemak namun tinggi gula, yang disebut foremilk. Seiring berjalannya waktu, ASI ini berangsur berubah menjadi hindmilk, yang lebih kaya lemak dan kalori.
Jika bayi hanya menyusu dalam waktu singkat, mereka cenderung mengonsumsi lebih banyak foremilk dan tidak mendapatkan cukup hindmilk, yang penting untuk kesehatan sistem pencernaannya. Akibatnya, perut bayi lebih rentan kembung, dan tinjanya dapat berubah menjadi hijau.
Baca Juga: 3 Manfaat ASI Eksklusif Bagi Bayi untuk Memulai Kehidupannya
Rekomendasi Suplemen untuk Meningkatkan Kualitas ASI
BAB bayi sering kali menjadi indikator penting dari kualitas ASI yang mereka konsumsi. Oleh karena itu, agar pencernaan bayi tetap sehat, ibu perlu mengonsumsi makanan bergizi atau suplemen ASI booster untuk menjaga kualitas ASI-nya. Beberapa rekomendasi ASI booster berkualitas tinggi yang layak Anda coba, antara lain adalah:
1. Nutriwell Breastfeeding Formula
Nutriwell Breastfeeding Formula merupakan suplemen dengan kombinasi kandungan penting untuk membantu melancarkan produksi ASI, sekaligus meningkatkan kualitasnya. Mulai dari ekstrak fenugreek, ekstrak milk thistle, ekstrak fennel, ekstrak asparagus hingga ekstrak marshmallow.
Komposisi tersebut sangat efektif untuk menjaga daya tahan tubuh ibu, sekaligus meningkatkan hormon oksitosin pada ibu menyusui. Jangan khawatir, suplemen ini hadir dalam bentuk kapsul yang mudah dan nyaman saat ditelan.
2. Herbana Relief Sari Daun Katuk
Kini Anda bisa menikmati manfaat daun katuk tanpa perlu merebusnya selayaknya cara tradisional. Pasalnya, Herbana Relief Sari Daun Katuk hadir sebagai solusi praktis untuk mengonsumsi daun katuk karena hadir dalam bentuk kapsul siap minum.
Suplemen ini juga telah diproses dengan teknologi System Quadra Extraction, yang menghasilkan ekstrak berkonsentrasi tinggi untuk manfaat yang lebih optimal.
Kandungan daun katuk di dalamnya juga kaya akan senyawa yang membantu meningkatkan hormon prolaktin dan oksitosin. Kedua hormon ini berperan penting dalam memperbanyak serta meningkatkan kualitas produksi ASI pada ibu menyusui.
Itulah beberapa penyebab pup bayi berwarna hijau, yang umumnya dipengaruhi oleh kualitas ASI dan cara menyusui yang kurang tepat.
Saat ini, Anda dapat meningkatkan kualitas ASI dengan mengonsumsi suplemen vitamin yang tepat dan berbagai pilihan tersebut sudah tersedia secara lengkap di website Natural Farm. Yuk cek sekarang!