Health

Ternyata Paracetamol Tidak Boleh Diminum dengan Beberapa Jenis Obat Ini, Wajib Tahu!

By Vivi |

Tahukah Anda bahwa paracetamol tidak boleh diminum dengan beberapa obat tertentu? Di antara berbagai jenis obat yang ada di pasaran dan sering digunakan oleh orang-orang, obat paracetamol merupakan salah satu obat yang banyak digunakan. 

Obat ini disebut juga sebagai acetaminophen yang mempunyai fungsi sebagai obat pereda nyeri dan juga penurun demam. Paracetamol sering digunakan untuk mengobati demam, nyeri otot, sakit gigi, radang sendi, sakit gigi, sakit kepala, dan masuk angin.

Biasanya, orang-orang meminum paracetamol bersamaan dengan obat-obatan lainnya untuk mengatasi rasa sakit yang tidak tertahankan. Namun, ternyata penggunaan paracetamol tidak boleh asal-asalan. Bahkan, paracetamol tidak boleh diminum dengan beberapa obat berikut ini. Berikut ini penjelasan selengkapnya.

Mengapa Paracetamol Tidak Boleh Diminum dengan Obat Tertentu?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari ketahui terlebih dulu bagaimana cara kerja paracetamol dalam meredakan nyeri. Mengutip dari laman kesehatan Halodoc, menyebutkan bahwa cara kerja dasar paracetamol untuk mengurangi rasa nyeri dengan menekan dan mengurangi produksi zat prostaglandin. Zat prostaglandin merupakan zat yang menyebabkan peradangan. Ketika produksi zat tersebut berkurang, maka gejala peradangan seperti rasa nyeri dan demam pun berkurang.

Amannya paracetamol dikonsumsi orang berusia minimal 16 tahun. Bagi ibu hamil dan menyusui harap melakukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter kandungan seperti apa dosis yang tepat mengonsumsi paracetamol. Sedangkan untuk anak-anak, Anda tetap perlu berhati-hati saat memberi paracetamol kepada anak. Sebab seringkali pemberian paracetamol berlebih pada anak berdampak penyakit kronis gagal ginjal akut pada anak.

Adapun dampak serius yang akan Anda rasakan saat memaksakan konsumsi paracetamol dengan obat lainnya antara lain:

  • Pemicu efek samping obat busulfan
  • Pemicu kerusakan organ hati apabila dikonsumsi bersamaan dengan alkohol
  • Obat yang tidak boleh diminum bersamaan dengan paracetamol yakni obat yang mengandung warfarin, sebab dampaknya berisiko terjadinya perdarahan
  • Obat yang tidak boleh diminum bersamaan dengan paracetamol yakni obat yang mengandung carbamazepine, cholestyramine, phenytoin, imatinib dan phenobarbital, sebab dampaknya berisiko menurunnya fungsi dan efektivitas paracetamol
  • Obat yang tidak boleh diminum bersamaan dengan paracetamol yakni obat yang mengandung probenecid, domperidone dan metoclopramide, sebab dampaknya berisiko memicu efek samping paracetamol

Baca Juga: 6 Rekomendasi Suplemen Kesehatan untuk Imunitas Tubuh

Obat-Obat yang Tidak Boleh Digunakan Bersamaan dengan Paracetamol

Pasalnya, penggunaan paracetamol dengan jenis obat-obatan ini bisa menyebabkan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan.

Antibiotik Jenis Isoniazid dan Rifampisin

Banyak orang yang mengkonsumsi antibiotik dengan paracetamol. Pasalnya, paracetamol merupakan obat pereda nyeri yang murah dan ampuh, sehingga paracetamol dirasa cocok jika dikonsumsi bersamaan dengan antibiotik yang berfungsi untuk mencegah terjadinya infeksi.

Sebenarnya, konsumsi paracetamol dan antibiotik tidak akan memberikan efek samping. Namun, ada dua jenis antibiotik yang tidak boleh diminum bersamaan dengan paracetamol. Keduanya adalah rifampisin dan isoniazid. Itu merupakan jenis antibiotik yang digunakan pada pasien tuberkulosis.

Jadi, Anda tetap boleh mengkonsumsi paracetamol dengan antibiotik, tetapi perhatikan juga jenis antibiotiknya. Jika memang setelah konsumsi antibiotik dan paracetamol ada beberapa efek samping yang dirasakan, segeralah menghubungi dokter untuk perawatan lebih lanjut.

Asam Mefenamat

Asam mefenamat merupakan salah satu jenis obat dari golongan obat anti-inflamasi non steroid atau dikenal sebagai OAINS. Obat ini mampu meredakan nyeri ringan hingga nyeri yang cukup berat. Jadi, obat ini sebenarnya merupakan obat keras yang penggunaannya tidak boleh sembarangan.

Oleh karena itu, Anda tidak boleh mengonsumsi asam mefenamat dengan jenis obat lainnya tanpa anjuran dokter. Hal itu dikarenakan akan terjadi interaksi yang menjadikan cara kerja obat tersebut menjadi berubah dan memberikan efek samping bagi para penggunanya.

Salah satu obat yang sering dipertanyakan efek sampingnya jika diminum bersamaan dengan asam mefenamat adalah paracetamol. Sebenarnya, tidak ada reaksi apapun yang akan terjadi jika Anda meminum paracetamol dengan asam mefenamat. Jadi, paracetamol tidak boleh diminum dengan asam mefenamat bukanlah hal yang benar.

Namun, perlu dipahami bahwa kombinasi kedua jenis obat tersebut tidak boleh dikonsumsi oleh penderita asma, orang yang mempunyai alergi paracetamol, ibu hamil pada trimester ketiga, penderita pembengkakan usus, dan penderita tukak lambung.

Efek Samping yang Mungkin Terjadi

Pada dasarnya, paracetamol jarang sekali memicu efek samping negatif saat dikonsumsi. Kendati demikian, untuk beberapa kasus mungkin saja paracetamol menimbulkan efek samping tertentu bila dikonsumsi secara berlebihan dan keliru. Adapun efek sampingnya, antara lain:

  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Sariawan
  • Gatal pada kulit
  • Nyeri punggung
  • Tubuh lemas
  • Warna urine keruh atau berdarah
  • Warna tinja berwarna hitam atau berdarah

Sementara itu, ada beberapa gejala Anda mengalami overdosis saat mengonsumsi paracetamol, di antaranya:

  • Perut bagian atas sakit
  • Nafsu makan hilang
  • Diare
  • Mual dan muntah
  • Keringat dingin

Tips Penggunaan Paracetamol yang Aman

Supaya tidak menimbulkan efek samping di atas, maka ada tips yang tepat untuk mengonsumsi paracetamol. Langkah awal yang paling tepat adalah dengan berkonsultasi dan mengikuti arahan dokter.

Meski begitu, seluruh produk paracetamol menyediakan arahan dan petunjuk penggunaan paracetamol yang tertulis pada kemasannya. Berikut ini aturan konsumsi paracetamol untuk anak dan orang dewasa, di antaranya:

  • Orang dewasa dapat mengonsumsi 1 atau 2 tablet paracetamol 500 mg per 4 sampai 6 jam sekali
  • Anak berusia di bawah 16 tahun mengonsumsi paracetamol dengan dosis paling rendah berdasarkan usia dan berat badannya
  • Umumnya anak-anak mengonsumsi paracetamol dalam bentuk cairan atau jarum suntik oral

Apabila setelah mengonsumsi paracetamol Anda merasakan efek samping, tak perlu panik. Hal tersebut wajar karena obat tersebut sedang bekerja di dalam tubuh. Akan tetapi, ada kondisi-kondisi efek samping tertentu yang perlu Anda perhatikan, yakni:

  • Mengalami demam selama 3 hari berturut-turut pasca mengonsumsi paracetamol
  • Mengalami nyeri selama 7 hari berturut-berturut pasca mengonsumsi paracetamol
  • Mengalami sakit kepala berkelanjutan, pembengkakan, kemerahan hingga ruam kulit
  • Mengalami gejala baru atau gejala parah

Ketika Anda mendapatkan gejala efek samping seperti yang disebutkan, segera lakukan konsultasi dengan dokter.

Rekomendasi Vitamin untuk Tingkatkan Imunitas Tubuh

Demikianlah informasi mengenai paracetamol tidak boleh diminum dengan obat-obatan tertentu. Ada istilah lebih baik mencegah daripada mengobati” rasa-rasanya menjadi quotes terbaik dalam hal kesehatan.

Sebab, di saat orang sudah terdiagnosa penyakit tertentu dan diharuskan mengonsumsi obat-obatan, maka ada banyak aturan untuk hidupnya perihal apa saja bisa dikonsumsi. Termasuk mengonsumsi obat pun harus sesuai anjuran dokter dan petugas medis lainnya.

Karenanya, sebelum terpapar penyakit lebih baik jaga kesehatan tubuh dengan meningkatkan sistem imunitas tubuh dengan cara mencukupi kebutuhan nutrisi, vitamin dan mineral di dalam tubuh. Berikut ini rekomendasi vitamin yang aman dan efektif untuk menjaga kesehatan tubuh.

1. Nutriwell My Boost

Nutriwell My Boost direkomendasikan sebagai multivitamin harian untuk membantu proteksi kesehatan tubuh. Proses produksi yang mengombinasikan ekstrak tumbuhan echinacea sebagai immunomodulator dengan berbagai vitamin. Beberapa di antaranya vitamin C, D, E, B5, B6, Zinc dan Carotene. Seluruh nutrisi tersebut membantu memelihara dan meningkatkan sistem imunitas tubuh.

2. Nuvita Nutri C 1000 Mg

Rekomendasi multivitamin yang ramah lambung ialah Nuvita Nutri C 1000 Mg. Multivitamin ini mengandung vitamin C non acidic, kandungan dengan formula khusus antara vitamin C dan asam askorbat dengan kalsium.

Dengan kandungan nutrisi tersebut, khasiat bagi orang yang mengonsumsinya yakni meningkatkan imunitas tubuh, menjaga keseimbangan pH tubuh hingga mengurangi risiko gangguan gastrointestinal.

3. Nuvita Nutri Imuno

Rekomendasi multivitamin lainnya untuk membantu tingkatkan daya kekebalan tubuh ialah Nuvita Nutri Imuno. Nuvita Nutri Imuno merupakan multivitamin yang mengandung formula vitamin C, vitamin D3, Zinc yang dikombinasikan dengan khasiat unik dari elderberry dan echinacea.

Khasiat mengonsumsi multivitamin ini selain meningkatkan imunitas tubuh, dapat memenuhi kebutuhan vitamin C dan D harian di dalam tubuh, mengatasi gangguan pernapasan, mencegah paparan dan infeksi virus bakteri hingga sebagai antioksidan dan mempercepat proses pemulihan.

Untuk menemukan produk suplemen multivitamin dan produk kesehatan lainnya, silakan kunjungi website Natural Farm. Tips agar tidak tertipu dengan produk multivitamin ialah beli produk suplemen multivitamin di tempat terpercaya sehingga khasiatnya benar-benar dirasakan tubuh.

Yuk, investasikan kesehatan tubuh!

Share

Latest Articles

7 Olahraga yang Membakar 2000 Kalori, Intens dan Efektif!

10 Makanan yang Menurunkan Kolesterol dan Asam Urat

5 Manfaat Pendinginan Setelah Olahraga dan Cara Melakukannya!

Obat Tradisional Asam Urat dan Kolesterol Apa Saja?

Bersepeda Membakar Berapa Kalori? Yuk Cek Jawabannya!

6 Manfaat Pemanasan Sebelum Olahraga, Jangan Disepelekan!

Article Category