Hipertensi dalam kehamilan bukanlah hal yang bisa diabaikan! Kondisi ini merupakan hal yang harus diwaspadai karena menjadi salah satu penyebab utama kematian pada ibu dan janinnya!
Oleh karena itu, setiap ibu hamil wajib membekali diri dengan pengetahuan mengenai hipertensi agar masalah ini dapat dihindari dengan maksimal! Cek penjelasan lengkapnya pada artikel berikut ini!
Tipe Hipertensi dalam Kehamilan
Secara umum, Ibu hamil dinyatakan mengalami hipertensi jika kondisi tekanan darahnya melebihi 140/90 mmHg. Meski begitu, ada beberapa tipe hipertensi dalam kehamilan yang wajib Anda waspadai, yaitu:
Indikator Perbedaan |
Hipertensi Gestasional |
Hipertensi Kronis |
Preeklampsia |
Eklampsia |
Waktu Muncul |
Muncul pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu (trimester kedua atau ketiga kehamilan) |
Tekanan darah tinggi pada usia kandungan kurang dari 20 minggu. |
Muncul pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu (trimester kedua atau ketiga kehamilan) |
Muncul pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu |
Status Kondisi |
Kondisi wajar dalam kehamilan |
Terjadi pada ibu hamil dengan riwayat darah tinggi |
Kondisi tidak wajar karena gejala hipertensi kronis disertai dengan protein dalam urin. |
Kondisi tidak wajar karena efek lanjutan dari preeklampsia yang tidak terkendali |
Status Bahaya |
Tidak berbahaya dan akan menghilang dalam waktu 3 bulan pasca melahirkan |
Berbahaya karena tekanan darah tinggi muncul justru pada kondisi tidak wajar (awal kehamilan) |
Berbahaya karena memicu penyakit lainnya seperti gagal ginjal dan infeksi saluran kemih |
Berbahaya karena memicu kematian ibu dan janin. |
Penyebab Hipertensi pada Ibu Hamil
Sayangnya, penyebab hipertensi dalam kehamilan masih belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor utama yang dapat menjadi resiko meningkatnya tekanan darah khususnya pada ibu hamil, yaitu:
- Memiliki riwayat diabetes, ginjal atau autoimun.
- Memiliki riwayat hipertensi sebelum hamil atau saat kehamilan pertama.
- Kondisi rahim yang tidak mumpuni seperti hamil pada usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 40 tahun.
- Berat badan berlebih atau obesitas.
- Sedang mengandung janin ganda (kembar).
Bahaya Hipertensi pada Ibu Hamil
Hipertensi dalam kehamilan dapat menimbulkan dampak buruk tidak hanya bagi sang ibu namun juga janin di dalam rahim.
Mengingat, hipertensi dapat menghambat sirkulasi darah yang membawa asupan gizi ke dalam plasenta. Tentu hal ini akan menimbulkan efek yang membahayakan bagi ibu hamil, yaitu:
- Resiko plasenta terpisah dari bagian dalam dinding rahim sebelum melahirkan (abruptio plasenta) dan memicu keguguran.
- Resiko persalinan prematur dan janin tidak berkembang dengan baik karena kekurangan aliran darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke dalam plasenta.
- Rentan terkena penyakit kronis lanjutan seperti preeklamsia, eklampsia, jantung, ginjal, hingga kematian karena pendarahan.
Cara Mencegah Hipertensi Pada Ibu Hamil
Melihat bahayanya baik pada sang ibu yang mengandung juga janin dalam rahim, darah tinggi atau hipertensi dalam kehamilan perlu dikendalikan atau bahkan dicegah sedini mungkin.
Tujuannya untuk meminimalisir komplikasi berbahaya yang akan ditimbulkan. Beberapa cara mencegah hipertensi dalam kehamilan, antara lain adalah:
1. Jaga Berat Badan Sehat Selama Kehamilan
Peningkatan berat badan yang berlebihan dan konsumsi makanan sembarangan tanpa memperhatikan kandungan gizinya memicu penumpukan lemak di arteri, pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh organ tubuh. Kondisi ini dikenal dengan aterosklerosis.
Apabila ibu hamil sudah mengalami kondisi ini, maka secara otomatis akan meningkatkan resiko tekanan darah tinggi, kolesterol bahkan diabetes.
2. Rutin Olahraga
Meski ibu hamil sulit untuk beraktivitas berat, itu bukan berarti Anda boleh tidak beraktivitas seharian! Anda bisa mulai menjalankan aktivitas fisik seperti olahraga ringan yang aman untuk ibu hamil seperti jalan kaki atau senam.
Selama dilakukan rutin, olahraga ringan seperti ini dapat membantu menguatkan jantung, mengendalikan tekanan darah dengan menjadikan pembuluh lebih elastis.
Jadi, sirkulasi darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh bisa beroperasi dengan lancar.
3. Cukup Istirahat
Kurang tidur dan sering begadang dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi pada ibu hamil. Sebab dengan tidur atau istirahat yang berkualitas, dapat membantu ibu hamil menjaga keseimbangan hormon pengendali stress, kortisol dan katekolamin.
Selain itu, kurang istirahat juga dapat menyebabkan tubuh mengaktifkan sistem saraf simpatik, saraf yang aktif saat kondisi bahaya.
Hal ini menyebabkan pembuluh darah menyempit serta jantung sering berdebar lebih kencang karena adanya tekanan di bagian dalam.
4.Rutin Konsumsi Omega-3
Terakhir, cara mencegah terjadinya hipertensi pada masa kehamilan adalah dengan rutin mengonsumsi makanan yang mengandung kadar omega-3 yang tinggi.
Masalahnya, seringkali masih banyak orang yang kesulitan untuk memenuhi asupan omega-3 melalui makanan, sehingga perlu dibantu dengan penambahan suplemen vitamin.
Dengan konsumsi omega-3 dalam jumlah yang cukup sehari-hari, maka akan membantu ibu hamil menjaga kesehatan jantung dengan mengurangi tekanan darah dan mencegah penyumbatan di dalamnya.
Baca Juga: 6 Suplemen Vitamin Untuk Ibu Menyusui Agar Tidak Mudah Lelah
Rekomendasi Suplemen Vitamin untuk Cegah Hipertensi dalam Kehamilan
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya hipertensi dalam kehamilan adalah dengan rutin mengonsumsi suplemen vitamin yang tepat, salah satunya omega-3.
Berikut ini adalah beberapa rekomendasi suplemen terbaik untuk mengontrol tekanan darah dan aman untuk ibu hamil, yaitu:
1. Nutriwell Omega Complex
Salah satu suplemen omega-3 yang dapat Anda konsumsi untuk menjaga tekanan darah tetap dalam kadar yang normal selama masa kehamilan adalah Nutriwell Omega Complex.
Suplemen ini diformulasikan dengan berbagai kandungan alami seperti fish oil, borage oil, dan flaxseed oil yang kaya akan omega 3, 6, juga 9. Kandungan inilah yang mampu meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah sehingga efektif untuk mencegah hipertensi.
Kandungannya yang alami juga membuat Nutriwell Omega Complex cocok dikonsumsi untuk ibu hamil. Bahkan, EPA dan DHA di dalamnya juga bisa memicu perkembangan otak janin yang sehat.
2. Nordic Ultimate Omega
Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi asam lemak omega-3 dari suplemen Nordic Ultimate Omega .
Konsumsi rutin Nordic Ultimate Omega tidak hanya membantu untuk meningkatkan kekebalan tubuh, namun juga efektif untuk mengurangi resiko penyakit jantung.
Selain itu, suplemen ini juga dapat membantu suplai oksigen ke sel-sel tubuh sehingga Anda akan lebih bertenaga dalam menjalani kegiatan sehari-hari.
Jadi secara otomatis, kandungan omega-3 dapat mengontrol kadar tekanan darah sehingga tidak mudah mengalami lonjakan, khususnya saat ibu mengandung.
3. Kyolic Reserve
Berbeda dengan sebelumnya, Kyolic Reserve juga efektif untuk mengurangi tekanan darah pada ibu hamil dengan kandungan bawang putih organik yang diproses dengan metode aging selama 20 bulan.
Hal ini menjadikan kandungan senyawa S-allyl Cysteine (SAC) sangat tinggi sehingga tidak akan mengiritasi lambung, dan efektif untuk menormalkan tekanan darah dan kolesterol di dalam tubuh.
4. Natures Health OmegaCor
Anda juga mencegah hipertensi saat kehamilan dengan rutin mengonsumsi Natures Health OmegaCor. Keunggulan suplemen ini dibandingkan produk omega-3 yang lainnya adalah EPA serta DHA-nya yang lebih tinggi yaitu 440 mg dan 332 mg.
Jadi sangat efektif untuk menurunkan kolesterol dan tekanan darah serta meningkatkan kelenturan pembuluh darah sehingga mampu mencegah penyakit jantung maupun stroke.
Apalagi, suplemen ini juga mengandung tinggi antioksidan seperti rosemary extract, ascorbyl palmitate serta natural tocopherols sehingga dapat menjaga stabilitas kandungan di dalam suplemen dari kerusakan.
5. Natures Health Squalene + Omega 3 + EPO 3in1 100
Terakhir, Natures Health Squalene + Omega 3 + EPO 3in1 100 juga dapat menjadi rekomendasi yang tepat untuk Anda yang sedang mencari suplemen omega-3 dengan kandungan lengkap.
Sesuai dengan namanya, suplemen ini mengandung 3 jenis bahan alami yang mampu bekerja secara optimal untuk menjaga kesehatan jantung dan tekanan darah, yaitu squalene, omega-3, dan EPO.
Bahkan kandungan omega-3 dalam suplemen ini juga membuatnya mampu mengurangi peradangan sekaligus menstabilkan penumpukan plak di dalam pembuluh darah arteri. Pilihan tepat untuk mencegah hipertensi pada ibu hamil.
Demikianlah berbagai informasi sekaligus panduan lengkap mengenai hipertensi dalam kehamilan, mulai dari tipe, penyebab, bahaya, hingga cara mencegahnya! Salah satu cara mencegah hipertensi yang efektif pada ibu hamil yaitu dengan mengonsumsi suplemen omega-3.
Kabar baiknya, berbagai suplemen omega-3 berkualitas yang aman untuk ibu hamil sudah bisa Anda dapatkan dengan mudah di website Natural Farm! Yuk cek sekarang sebelum kehabisan!
Pertanyaan Tentang Hipertensi dalam Kehamilan
Apa perbedaan hipertensi dan preeklampsia?
Hipertensi dan preeklampsia sama-sama merupakan penyakit berupa tekanan darah tinggi selama kehamilan. Hanya saja khusus untuk preeklampsia, tekanan darah tingginya disertai dengan protein di dalam urin sehingga dapat menimbulkan gejala pembengkakan, kejang-kejang dan kecacatan pada janin.
Apa yang harus dilakukan jika ibu hamil mengalami hipertensi?
Hal pertama yang harus dilakukan saat ibu hamil mengalami gejala hipertensi adalah segera mengunjungi dokter agar segera bisa diresepkan obat penurun tekanan darah.
Reference:
- https://www.nhs.uk/pregnancy/related-conditions/complications/high-blood-pressure
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy/art-20046098
- https://www.escardio.org/Journals/E-Journal-of-Cardiology-Practice/Volume-17/hypertension-in-pregnancy
- https://www.bhf.org.uk/informationsupport/risk-factors/obesity
- https://www.heart.org/en/health-topics/high-blood-pressure/changes-you-can-make-to-manage-high-blood-pressure/getting-active-to-control-high-blood-pressure
- https://www.myheart.org.sg/heart-news/dont-sleep-on-these-blood-pressure-facts/