Ikan adalah sumber makanan kaya protein dan lemak baik yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Akan tetapi, tidak semua jenis ikan baik dikonsumsi, terutama oleh orang-orang yang menderita penyakit tertentu seperti diabetes.
Bagi penderita diabetes, makanan tertentu dapat memicu kenaikan gula darah yang dapat memperparah penyakit. Berikut jenis ikan yang tidak boleh dimakan penderita diabetes agar kadar gula darah tetap terkontrol.
Ikan yang Mengandung Merkuri
Jenis ikan yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita diabetes adalah ikan yang mengandung kadar merkuri tinggi. Pada umumnya, kadar merkuri yang tinggi bisa ditemukan pada ikan tongkol. Apalagi jika ikan tongkol tersebut tidak dikonsumsi dalam kondisi segar.
Saat ini Anda juga bisa menemukan ikan tongkol yang sudah diolah menjadi ikan pindang. Dalam proses pengolahannya, ikan tongkol akan direbus dan diberi garam yang cukup banyak. Hal ini untuk menjaga agar ikan tongkol tetap awet dan tidak mudah membusuk.
Karena proses pengolahan yang melibatkan garam inilah yang menjadikan ikan tongkol tidak baik dikonsumsi oleh penderita diabetes. Kandungan garam yang tinggi pada pindang ikan tongkol dikhawatirkan akan meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Tidak hanya itu, natrium pada garam juga dapat meningkatkan resistensi insulin pada penderita diabetes.
Selain tongkol, ikan lain yang mengandung kadar merkuri tinggi sehingga tidak baik dikonsumsi oleh penderita diabetes adalah ikan tuna. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ikan tuna mengandung lebih banyak merkuri jika dibandingkan jenis ikan laut lainnya. Kandungan merkuri tersebut bahkan lebih tinggi daripada yang terdapat pada kerang, tiram, lobster, salmon, dan tilapia.
Kandungan merkuri yang tinggi pada tuna umumnya disebabkan oleh kebiasaan ikan ini untuk memakan ikan-ikan lain yang lebih kecil. Seperti diketahui, ikan-ikan kecil di laut sering kali sudah terkontaminasi oleh merkuri.
Ikan yang Digoreng
Berikutnya, ikan yang tidak boleh dimakan oleh penderita diabetes adalah ikan yang digoreng. Seperti diketahui bahwa makanan yang digoreng pada umumnya mengandung minyak trans yang tidak baik untuk kesehatan. Minyak goreng yang digunakan dalam proses pengolahan memiliki kontribusi yang besar dalam peningkatan kadar gula darah.
Meskipun, kadar kenaikan gula ini tidak dipengaruhi secara langsung, lemak trans yang terdapat pada ikan goreng dapat meningkatkan resistensi insulin pada tubuh. Hal ini karena makanan yang digoreng biasanya memiliki kandungan kalori dan lemak yang tinggi.
Terlalu sering mengonsumsi makanan yang digoreng, termasuk ikan goreng dapat memicu kenaikan berat badan. Sementara itu, lemak berlebih dalam tubuh dapat mempengaruhi kemampuan tubuh mengefektifkan penggunaan insulin. Akibatnya, gula darah akan meningkat secara drastis dan menjadi kronis.
Selain itu, lemak trans pada ikan goreng juga dapat meningkatkan risiko kerusakan pembuluh darah. Kadar HDL (lemak baik) pada tubuh juga akan berkurang secara drastis. Akibatnya, penyakit kardiovaskuler karena diabetes pun akan terjadi.