Imunisasi anak menjadi upaya preventif untuk menjaga dan mencegah anak tertular penyakit tertentu yang cukup berbahaya. Seluruh negara yang menjadi anggota Badan Kesehatan Dunia (WHO) memiliki program imunisasi ini.
Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menetapkan usia wajib anak mendapatkan imunisasi sejak 0 tahun sampai 18 tahun. Kemenkes bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menyusun jadwal imunisasi untuk anak.
Apa Itu Imunisasi?
Berdasarkan laman resmi UNICEF Indonesia, definisi imunisasi adalah langkah kesehatan yang bersifat penting dan efektif untuk memberikan perlindungan terhadap anak-anak. Tak terhitung anak di dunia yang berhasil terproteksi dari ancaman penyakit menular yang berbahaya.
Imunisasi merupakan proses membentuk kekebalan daya tahan tubuh terhadap penyakit tertentu. Cara pemberian imunisasi dalam bentuk vaksin yang disuntikan ataupun yang diminum.
Faktanya imunisasi bukan hanya untuk anak-anak di bawah lima tahun saja, melainkan orang dewasa pun masih tetap membutuhkan imunisasi. Hanya saja ada ketentuan khusus yang mewajibkan bayi baru lahir hingga anak-anak yang sudah bersekolah mendapatkan imunisasi.
Jadwal Imunisasi Anak Lengkap
Berikut ini tabel imunisasi anak Kemenkes dan IDAI yang menjadi rujukan kegiatan imunisasi di Indonesia, di antaranya sebagai berikut.
1. Daftar Imunisasi Anak usia 0 - 6 Bulan
Adapun jenis imunisasi yang diberikan pada anak berusia 0 sampai 6 bulan antara lain:
- Hepatitis B : Vaksin hepatitis diberikan sebanyak empat kali. Pertama kali diberikan saat bayi baru lahir dan dalam waktu 24 jam. Kemudian bayi berusia 2, 3, dan 4 bulan
- DPT : Imunisasi DPT diberikan sebanyak tiga kali yakni saat anak berusia 2, 3, dan 4 bulan
- BCG : Vaksin BCG diberikan sebanyak satu kali ketika bayi berusia sekitar 0 - 1 bulan
- HiB : Imunisasi HiB diberikan sebanyak tiga kali saat anak berusia 2, 3, dan 4 bulan
- Polio : Vaksin polio oral diberikan saat bayi berusia 1 bulan dan vaksin polio suntik diberikan sebanyak dua kali sebelum anak berusia 1 tahun. Sedangkan vaksin polio oral ataupun suntik diberikan setiap bulannya sejak bayi berusia 2, 3, dan 4 bulan
- PCV : Vaksin pneumokokus (PCV) diberikan sebanyak tiga kali saat anak berusia 2, 4, dan 6 bulan
- Rotavirus : Vaksin rotavirus jenis monovalen diberikan sebanyak dua kali. Dosis pertama diberikan saat bayi berusia 6 minggu dan dosis kedua diberikan 4 minggu setelahnya atau usia maksimal bayi 24 minggu
- Rotavirus : Vaksin rotavirus jenis pentavalen diberikan sebanyak tiga kali. Pertama kali diberikan saat bayi berusia 6 - 12 minggu, vaksin kedua dan ketiganya diberikan sekitar 4-10 minggu setelahnya. Seluruh imunisasi rotavirus harus selesai saat anak berusia 32 minggu
2. Daftar Imunisasi Anak usia 6 - 12 Bulan
Adapun jenis imunisasi yang diberikan pada anak berusia 6 sampai 12 bulan antara lain:
- Influenza : Jenis imunisasi influenza diberikan ketika anak berusia 6 bulan. Ketika anak melewati usia 18 bulan, maka imunisasi diberikan setiap tahun sampai anak berusia 18 tahun
- Japanese Encephalitis (JE) : Jenis imunisasi ini diberikan sebanyak sat kali saat anak berusia 9 bulan. Lalu saat anak berusia 2-3 tahun diberikan booster-nya
- MMR : Vaksin imunisasi ini diberikan saat anak berusia 9 bulan. Kemudian diberikan booster saat anak berusia 18 bulan
3. Daftar Imunisasi Anak usia 12 - 24 Bulan
Adapun jenis imunisasi yang diberikan pada anak berusia 12 sampai 24 bulan antara lain:
- Hepatitis A : Vaksin hepatitis diberikan sebanyak dua kali ketika anak berusia 12 bulan. Lalu diberikan secara interval 6 sampai 12 bulan setelah pemberian dosis pertama
- Varisela : Imunisasi varisela diberikan sebanyak dua kali. Dosis pertama diberikan saat anak berusia 12-18 bulan, kemudian dosis kedua diberikan 6 minggu sampai 3 bulan setelahnya
4. Daftar Imunisasi Anak usia 2 - 18 Tahun
Adapun jenis imunisasi yang diberikan pada anak berusia 2 sampai 18 tahun antara lain:
- Tifoid : Imunisasi tifoid diberikan saat anak berusia 2 tahun, kemudian diberikan lagi setiap 3 tahun sekali sampai anak berusia 18 tahun
- Dengue : Imunisasi ini diberikan sebanyak tiga kali ketika anak berusia 9 sampai 16 tahun. Antara dosis satu dengan yang lainnya diberi jarak selama 6 bulan
- HPV : Vaksin HPV merupakan vaksin khusus anak perempuan yang diberikan sebanyak dua kali saat anak berusia 9 sampai 14 tahun. Beri jarak dosis satu dengan dosis lainnya selama 6-15 bulan
Baca Juga: Cara Meningkatkan Kekebalan Tubuh Bayi & Rekomendasi Vitaminnya!
Manfaat Imunisasi terhadap Anak-Anak
Tujuan pemberian imunisasi dasar pada anak adalah memberikan proteksi terhadap berbagai penyakit menular berbahaya yang menyebabkan kecacatan hingga kematian.
Oleh karena itu, penting untuk menciptakan sistem imunitas tubuh atau herd immunity. Merangkum informasi dari laman resmi Kementerian Kesehatan dan Kementerian Kominfo Republik Indonesia, berikut ini manfaat imunisasi anak, di antaranya:
- Terhindar dari penyakit infeksi virus polio
- Terhindar dari penyakit infeksi hati atau hepatitis B
- Terhindar penularan tuberkulosis dan polio (BCG)
- Terhindar dari penyakit campak dan rubella
- Terhindar dari penyakit tetanus neonatarum
- Terhindar dari penyakit kanker serviks
- Terhindar penyakit diare berat
- Terhindar dari penyakit radang paru, selaput otak hingga radang telinga
- Terhindar dari penyakit difteri, retanus, meningitis, dan pneumonia
Efek Samping Imunisasi Anak
Efek samping setiap anak setelah imunisasi berbeda. Namun hal tersebut ternyata wajar dan menjadi tanda bahwa imunisasi sedang bekerja dengan optimal untuk membentuk sistem kekebalan antibodi pada anak.
Umumnya, efek samping yang akan terjadi antara lain demam ringan, ruam, atau nyeri di sekitar suntikan. Beberapa anak mungkin saja memiliki efek samping lebih berat. Akan tetapi kondisi ini cukup jarang terjadi.
Tips Membawa Anak Imunisasi
Tak semudah itu membawa anak untuk imunisasi. Bahkan anak Anda yang masih berusia di bawah 6 bulan pun tetap akan sulit dibawa imunisasi karena pada dasarnya anak takut disuntik.
Sebagai orang tua, Anda perlu mempersiapkan mental menghadapi anak yang akan menangis atau menolak untuk diimunisasi. Berikut ini tips membawa anak untuk imunisasi, di antaranya:
- Berkata jujur kepada anak sejak di rumah bahwa imunisasi memang benar sakit tapi itu semua untuk kesehatan si kecil
- Melatih anak dengan bermain peran sebagai dokter dan pasien, secara tidak langsung Anda juga bisa mengedukasi anak
- Ketika tiba di tempat imunisasi, sebelum waktunya disuntik, Anda bisa mengalihkan perhatian anak dengan melakukan berbagai aktivitas yang disukai anak seperti bercerita atau bermain
- Persiapkan benda kesukaan anak seperti mainan atau boneka untuk mendukung mental si kecil
Kemudian, hal lain yang perlu diperhatikan sebagai orang tua saat membawa anak imunisasi yakni pastikan anak dalam keadaan sehat dan tidak demam. Lalu bawa buku riwayat imunisasinya dan gunakan pakaian yang nyaman untuk si kecil.
Rekomendasi Suplemen Multivitamin untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Anak
Lengkapi sistem proteksi kesehatan anak dengan melengkapi kebutuhan nutrsi dan vitaminnya. Mulai dari memperhatikan gizi di setiap makanannya, membatasi konsumsi makanan cepat saji hingga mengonsumsi suplemen multivitamin khusus.
1. ChildLife Zinc Plus
Suplemen multivitamin ChildLife Zinc Plus mengandung nutrisi kombinasi antara Zinc, Gluconate, dan Copper sehingga proses penyerapannya lebih optimal di dalam tubuh.
Selain itu, terdapat kandungan mineral esensial untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak. Dengan begitu, tubuh si kecil mampu melawan infeksi virus, menambah energi, hingga menyehatkan sistem pencernaan.
2. ChildLife First Defense
ChildLife First Defense terbuat dari bahan herbal dan mineral, di antaranya Zinc, Olive leafe extract, larch, dan elderberry. Dengan formula khusus tersebut, multivitamin ini membantu sistem pertahanan dan kekebalan anak meningkat.
Selain itu, ChildLife First Defense juga mendukung pertumbuhan tinggi dan berat badan ideal untuk anak, menyehatkan sistem pencernaan dan saluran pernapasan hingga proses penyembuhan karena infeksi virus lebih optimal.
Demikianlah informasi mengenai jadwal imunisasi anak sampai berusia 18 tahun, efek sampingnya hingga rekomendasi suplemen yang aman dan baik untuk anak.
Untuk menemukan produk suplemen ChildLife lain atau suplemen multivitamin lain untuk anak, silakan kunjungi website Natural Farm.
Yuk, jaga si kecil dari dalam tubuhnya!
Referensi:
- https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/jadwal-imunisasi-dasar-lengkap#mcetoc_1hlfmfmdq1d
- https://ayosehat.kemkes.go.id/1000-hari-pertama-kehidupan/seputar-imunisasi
- https://www.unicef.org/indonesia/id/kesehatan/vaksin-dan-penyakit-yang-dicegahnya
- https://primayahospital.com/layanan/imunisasi-anak/
- https://indonesiabaik.id/infografis/imunisasi-yang-wajib-bagi-anak
- https://www.zwitsal.co.id/momen-pertama/7-tips-sebelum-dan-setelah-imunisasi-anak.html
- https://www.halodoc.com/artikel/ibu-ketahui-cara-membujuk-anak-yang-takut-disuntik-imunisasi?srsltid=AfmBOoof1E9TNwPCIeYdhlTBVO7Sq3alrgYAtxy0dKQXfU7UtpcHn80P