Salah satu syarat hidup sehat adalah beristirahat yang cukup. Oleh karena itu, jika Anda mengalami insomnia, kualitas hidup serta kondisi kesehatan Anda jelas akan merasakan dampaknya. Akan tetapi, insomnia itu apa, ya?
Secara garis besar, insomnia adalah gangguan tidur yang mengakibatkan penderitanya sulit tidur atau bahkan sulit merasakan kantuk sekalipun, padahal ia merasa kelelahan secara fisik.
Dalam jangka pendek (akut), insomnia bisa menyebabkan penderitanya kesulitan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Di samping itu, insomnia juga bisa memengaruhi mood penderitanya, mudah tersinggung, atau mengalami sakit kepala. Sedangkan dalam jangka panjang (kronis), insomnia bisa memicu berbagai masalah lainnya.
Kondisi kurang tidur yang terjadi terus-menerus akan menyebabkan jantung, otak, dan organ tubuh lainnya bekerja tidak normal. Jika dibiarkan, masalah kesehatan yang lebih serius bisa terjadi, termasuk memperparah penyakit yang sudah diidap penderita insomnia.
Kalau begitu, komplikasi yang dapat disebabkan oleh penyakit insomnia itu apa saja, ya? Untuk tahu lebih jelas, simak penjelasannya berikut ini seperti yang sudah dirangkum dari WebMD. Selamat membaca!
Asma
Kondisi ini merupakan masalah pernapasan yang mempersempit aliran udara di dalam paru-paru. Pada penderita asma, terkadang penyakit ini dapat mengakibatkan mereka jadi kesulitan tidur. Meski demikian, studi menunjukkan bahwa insomnia juga bisa mengakibatkan asma, di mana seseorang dengan insomnia berkelanjutan punya risiko asma yang meningkat dari waktu ke waktu.
Masalah Jantung
Masaah tidur yang terus-menerus terjadi juga meningkatkan risiko masalah jantung seperti detak jantung tak beraturan, gagal jantung, dan penyakit jantung koroner. Kurang tidur juga membuat seseorang lebih sedikit berolahraga dan cenderung memiliki pola makan yang tidak sehat, yang juga meningkatkan risiko penyakit yang satu ini.
Masalah Kesehatan Mental
Insomnia membuat seseorang berisiko mengalami depresi 10 kali lebih banyak dibandingkan seseorang yang tidur cukup. Di samping itu, insomnia juga meningkatkan risiko kecemasan dan pikiran bunuh diri. Serupa dengan asma, masalah kesehatan mental juga dapat memicu insomnia — pada penderita depresi, kombinasi keduanya menciptakan siklus yang perlu segera ditangani.
Tekanan Darah Tinggi
Ketika Anda tidur, tekanan darah Anda secara alami turun. Artinya, jika Anda kurang tidur atau malah kesulitan tidur sama sekali, tekanan darah Anda akan tetap berada pada angka tinggi lebih lama. Lebih lanjut lagi, tekanan darah tinggi juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Kenaikan Berat Badan
Para pakar berpendapat bahwa kurang tidur dapat memengaruhi bagian otak yang mengendalikan rasa lapar. Jadi, ketika seseorang tidak mendapatkan tidur yang cukup, ia bisa jadi mengonsumsi lebih banyak kalori dari yang dibutuhkan tubuhnya, yang kemudian memicu kenaikan berat badan sekaligus peningkatan risiko obesitas.
Penurunan Daya Tahan Tubuh
Tubuh akan kesulitan mengatasi infeksi jika kurang beristirahat. Terlebih lagi, kurang tidur meningkatkan inflamasi, yang dapat mengakibatkan sistem kekebalan tubuh tidak dapat berfungsi sebaik yang semestinya. Inflamasi yang terjadi terus-menerus juga bisa menjadi faktor risiko berbagai masalah kesehatan lainnya.
Diabetes
Pada insomnia kronis (jangka panjang), penderitanya cenderung memiliki kontrol gula darah yang buruk dan berisiko mengidap diabetes tipe 2. Hal ini patut diwaspadai terutama jika Anda masih berusia di bawah 40 tahun, dan risikonya terus meningkat semakin lama Anda mengidap insomnia.
Itulah beberapa komplikasi yang dapat terjadi ketika gangguan tidur atau insomnia tidak ditangani dengan tepat dan segera.
Photo by Kinga Cichewicz