Anak terlambat jalan merupakan salah satu kekhawatiran yang umum dialami orangtua. Apalagi jika melihat anak-anak seusia buah hati Anda tampak sudah berjalan dengan lancar, bahkan hampir berlari. Hal yang harus dipahami, perkembangan setiap anak memang berbeda. Berdasarkan grafik perkembangan anak Denver II, usia balita 12-14 bulan adalah masa anak sudah mampu berjalan lancer.
Apa Saja Tahapan Perkembangan Jalan Pada Anak?
Sebelum beranjak lebih jauh, berikut adalah tahapan perkembangan gerakan motorik yang terjadi pada anak:
- 6 hingga 8 bulan: duduk dan merangkak.
- 12 hingga 18 bulan : berdiri sendiri; berjalan merambat sambil memegangi tembok, kursi, atau meja; berjalan hingga beberapa menit tanpa pegangan.
- 18 hingga 24 bulan: berjalan sendiri tanpa kesulitan, membawa mainan atau benda apapun yang cukup besar tanpa dibantu, dan dapat naik turun/turun tangga dengan bantuan.
- 24 hingga 36 bulan: bisa berlari, memanjat, naik/turun tangga tanpa bantuan, dan berjalan jinjit.
Apa Saja Penyebab Anak Terlambat Jalan?
1. Pengaruh kemampuan motorik
Dalam beberapa kasus, anak terlambat jalan dipengaruhi kemampuan motorik dari faktor genetik. Jika anak terlambat jalan, kemungkinan ada anggota keluarga yang mengalami hal sama sebelumnya. Ini bukan berarti anak cacat atau ketinggalan. Semua kemampuan motorik berjalan baik dan normal, hanya saja terlambat dibanding teman lain dan ini tidak bahaya.
Selain itu, anak terlambat jalan juga bisa disebabkan gangguan perkembangan. Bisa jadi anak tidak hanya terlambat berjalan, tapi juga terlambat dalam perkembangan motorik kasar, halus, bahasa, dan kemampuan sosial. Kondisi ini bisa dipengaruhi oleh hipotonia (rendahnya tonus otot yang membuat tubuh lebih lemas) dan dysmorphic (gangguan psikologis ketika seseorang cemas pada tampilan fisik dan merasa memiliki kelainan fisik). Ini dapat menyebabkan anak terlambat jalan.
2. Kelainan pada otot
Dalam situs US National Library of Medicine National Institute of Health (NCBI) dijelaskan, hypertonia adalah kondisi peningkatan tonus otot akibat lesi di otak maupun batang otak.
3. Faktor lingkungan
Tidak hanya faktor medis yang bisa menyebabkan anak terlambat jalan, tapi lingkungan dan faktor kebiasaan. Beberapa di antaranya yaitu sebagai berikut.
- Infeksi (misalnya, meningitis, ensefalitis, sitomegalovirus).
- Cedera kepala
- Malnutrisi atau gizi buruk
- Rakitis atau kelainan tulang yang disebabkan kekurangan vitamin D, kalsium dan fosfat
- Obesitas dan hip dysplasia belum terbukti menghambat perkembangan jalan anak
- Baby walker sedikit berpengaruh pada perkembangan jalan anak
- Kebiasaan menaruh anak di boks bayi
Dalam kasus yang sangat ekstrem, kebiasaan atau tradisi menaruh anak di atas kasur atau boks bayi membuat kemampuan motorik kasar anak tidak terlatih. Meski hal ini jarang terjadi, tapi terlalu lama bermain di atas kasur bisa membuat kemampuan motorik halus dan kasar anak menurun dan tidak berkembang.
4. Riwayat kesehatan anak
Ketika anak terlambat jalan, faktor riwayat kesehatan anak juga bisa berpengaruh. Beberapa hal yang perlu menjadi catatan yaitu sebagai berikut.
- Masalah saat kehamilan
- Anak lahir prematur
- Anak mengalami penyakit kuning
- Pemberian makan yang tidak tepat pada anak
- Rekam jejak orang tua saat berjalan pertama kali (apakah mengalami keterlambatan juga atau tidak)
Bagaimana Cara Melatih Anak Berjalan?
1. Ajak anak berjalan dengan cara menuntunnya
Cara pertama yang bisa orang tua lakukan jika anak terlambat berjalan adalah dengan cara memegang kedua tangannya dan menuntunnya berjalan. Posisikan anak berdiri menghadap ke depan, kemudian pegang kedua tangannya dari belakang, dan bantu anak untuk pelan-pelan melangkah. Cara ini bermanfaat untuk menguatkan otot dan melatih keseimbangan tubuh anak untuk mulai berjalan.
2. Batasi durasi menggendong anak
Menggendong anak memang merupakan momen yang sangat menyenangkan bagi orang tua. Namun untuk kebaikan anak, sebaiknya orang tua jangan terlalu sering atau terlalu lama menggendongnya. Sebagai gantinya, biarkan anak bermain di lantai. Dengan begitu, ia akan terstimulasi untuk mulai berdiri, merambat, dan akhirnya berjalan.
3. Letakkan mainan di posisi yang jauh
Meletakkan mainan di posisi yang jauh juga bisa mendorong anak untuk berjalan. Sedangkan untuk membuat anak mau berdiri, orang tua bisa mengajaknya bermain dalam posisi berdiri.
4. Biarkan anak bertelanjang kaki di dalam ruangan
Cobalah biasakan untuk anak beraktivitas dengan bertelanjang kaki di dalam ruangan. Hal ini bermanfaat untuk melatih keseimbangan tubuhnya sewaktu berdiri. Bila ingin memberikan sepatu anak, pilihlah yang sesuai. Orang tua juga dapat membelikan mainan yang bisa didorong anak untuk melatihnya berjalan.
5. Hindari menggunakan baby walker
Baby walker justru dapat menyebabkan anak mengalami keterlambatan berjalan, di samping juga meningkatkan risiko terjadinya cedera pada anak. Cara-cara di atas dapat membantu orang tua untuk menstimulasi dan melatih anak berjalan. Tapi sebelum melakukannya, pastikan dulu area di dalam rumah sudah aman dan bebas dari barang-barang yang bisa membahayakan anak ya.
Perlu diingat, kecepatan perkembangan setiap anak berbeda-beda, termasuk dalam hal berjalan. Namun jika Bunda dan Ayah merasa khawatir, tidak ada salahnya untuk memeriksakan Si Kecil ke dokter anak. Dokter akan memeriksa kondisi fisik dan menilai kemampuan gerak (motorik) anak, mencari tahu penyebab keterlambatan berjalan, dan memberikan saran tindakan yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut.
6. Mengonsumsi asupan yang mengandung kalsium
Untuk menghindari dampak buruk dari kekurangan kalsium pada anak, pastikan bahwa kebutuhan kalsium anak tercukupi dengan baik. Ini bisa dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kalsium, sebab tubuh tidak dapat memproduksi kalsium sendiri. Berikut adalah beberapa sumber kalsium yang dapat anak konsumsi, yaitu:
- Produk susu dan keju
- Ubi jalar
- Kacang polong
- Jeruk
- Ragi
- Suplemen tambahan seperti Childlife Liquid Calcium with Magnesium
Kenapa Childlife Liquid Calcium with Magnesium?
ChildLife Liquid Calcium with Magnesium mengandung Kalsium, Magnesium, Zinc dan Vitamin D yang merupakan nutrisi utama untuk membantu mendukung pertumbuhan dan perkembangan tulang anak. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak, Kalsium merupakan mineral yang banyak ditemukan dalam tubuh (sekitar 2% dari total berat badan), dengan 99% kalsium ditemukan pada tulang dan gigi. Sehingga Kalsium menjadi salah satu nutrisi paling penting yang harus dipenuhi untuk menunjang proses tumbuh kembang anak.
Semoga para orang tua dapat terbantu dengan adanya artikel ini. Jangan lupa untuk pantengin terus website Natural Farm dan Instagram Natural Farm di @naturalfarm.id. Happy Healthy Habits! ☺
Sumber:
https://www.halodoc.com/artikel/anak-telat-berjalan-ini-4-penyebabnya