Penyakit asma diketahui menjadi penyakit kronik yang banyak diidap oleh banyak orang di dunia, tidak terkecuali Indonesia. Pada anak-anak, asma dipercaya dapat menjadi masalah serius yang mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan baik.
Untuk mengurangi tingkat keparahannya, dibutuhkan beberapa langkah yang bisa mengontrol atau mengendalikan penyakit pada saluran udara di paru-paru ini. Apa sajakah itu? Berikut cara mudah mengontrol asma untuk mencegah gejalanya semakin memburuk.
1. Pahami Asma dengan Baik
Asma adalah penyakit inflamasi kronik yang menyebabkan kepekaan saluran nafas terhadap berbagai macam rangsangan dan memicu terjadinya penyempitan pada saluran napas tersebut. Gejala asma yang paling umum adalah batuk-batuk serta sesak napas dengan mengi atau tanpa mengi.
Pola penyakit ini bersifat fluktuatif dimana bisa terkendali dengan baik namun dapat timbul serangan asma yang cukup berat jika terpapar oleh faktor pencetus, misalnya ketika penderitanya terkena udara dingin, infeksi virus serta berada di lingkungan yang tercemar debu dan asap rokok.
Oleh karena itu sebisa mungkin hindari dan atasi beberapa faktor pencetus asma tersebut untuk mengurangi angka kekambuhan.
2. Mengenali Berat Ringannya Penyakit
Mengenali berat dan ringannya asma yang dialami sangat penting dilakukan untuk menentukan jenis pengobatan yang paling tepat.
Berdasarkan gejala klinisnya, pasien asma terbagi atas derajat intermitten dengan frekuensi kambuh 1 kali dalam seminggu, persistem ringan dengan frekuensi kambuh lebih dari 1 kali dalam seminggu, persisten sedang dengan frekuensi kambuh setiap hari serta persisten berat dengan gejala asma terjadi secara terus-menerus hingga menganggu aktivitas
3. Mengatasi Serangan Asma dengan Segera
Saat penyakit asma kambuh, atasi dengan duduk tegak dan gunakan inhaler maksimal 10 kali semprotan tiap 30 sampai 60 detik. Jika setelah empat menit tidak ada perbaikan, segera hubungi tenaga medis yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal. Perlu dicatat, pengidap asma yang sedang kambuh membutuhkan pendamping dan tidak boleh ditinggalkan sendirian
4. Mengonsumsi Obat Asma dengan Teratur
Terakhir pastikan kamu mengonsumsi obat asma yang diresepkan oleh dokter dengan teratur. Obat pengontrol asma dan obat pelega napas dapat membantu mencegah derajat asma semakin berat yang bisa memperburuk gejala yang muncul.
Jika kamu memiliki riwayat asma yang sering kambuh, jangan pernah melewatkan jadwal pemeriksaan atau kontrol secara rutin. Selain itu kamu perlu meminum suplemen yang mampu mengurangi resiko terjadinya serangan asma, misalnya dengan mengonsumsi Nutriwell My Boost.
Suplemen ini mengandung beta karoten, echinacea, mineral zinc hingga vitamin B5, B6, C, D3, dan E yang mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta membantu mencegah gejala infeksi saluran pernapasan.
Demikianlah penjelasan mengenai cara mudah mengontrol penyakit asma yang perlu kamu ketahui. Jangan sepelekan tanda-tanda asma yang mulai tak terkendali. Terlebih lagi jika kamu terlalu sering menggunakan inhaler dalam rentang waktu satu minggu ini. Semoga bermanfaat.